Gara-gara Covid-19, 100 Juta Orang Mendadak Jadi Miskin!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 August 2020 14:12
Suasana bantaran kali Cideng, Roxy, Jakarta Barat (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana bantaran kali Cideng, Roxy, Jakarta Barat (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC IndonesiaBank Dunia memperkirakan angka kemiskinan di dunia meningkat secara sporadis, bahkan lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan seiring dengan wabah Covid-19 yang semakin menjalar ke berbagai negara.

"April, kami memperkirakan Covid-19 mendorong 40 sampai 60 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem. Sejak itu, episentrum pandemi bergeser dari Eropa ke Amerika Utara," tulis laporan Bank Dunia, seperti dikutip Rabu (19/8/2020).

"Ini telah menyebabkan angka kematian di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah bertambah, Akibatnya, perkiraan kami tentang dampak virus pada kemiskinan global juga bergeser."

Bank Dunia lantas menghitung dengan menggunakan dua skenario. Skenario pertama, mengasumsikan bahwa wabah tetap pada tingkat yang diharapkan saat ini dan aktivitas pulih akhir tahun ini.

Sementara skenario lainnya mengasumsikan bahwa wabah bertahan lebih lama dari yang diharapkan, memaksa kebijakan penutupan sejumlah wilayah dipertahankan atau diperkenalkan kembali. 

Suasana bantaran kali Cideng, Roxy, Jakarta Barat (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Suasana bantaran kali Cideng, Roxy, Jakarta Barat (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Bank Dunia lantas menggunakan metode penghitungan proyeksi angka kemiskinan menggunakan perkiraan produk domestik bruto (PDB) suatu negara normal dengan PDB sebelum terjadinya serangan wabah.

"Kami memperkirakan bahwa Covid-19 akan mendorong 71 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem, dengan diukur pada garis kemiskinan internasional US$ 1,90 per hari. Dengan skenario terburuk, angka bisa meningkat menjadi 100 juta."

Analisa Bank Dunia juga memperkirakan jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem tidak akan berubah secara luas pada rentang 2020 - 2021.

Namun, secara total dua pertiga dari angka kemiskinan akan disumbang dari negara-negara di Asia Selatan. Angka ini menghitung pada garis kemiskinan di angka US$ 3,20.

Sementara jika menggunakan penghitungan garis kemiskinan US$ 5,50, maka sumbangan orang miskin paling banyak berada di wilayah Asia Timur dan Pasifik, serta Afrika.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Dunia: Stimulus RI Tak Cukup Atasi Kemiskinan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular