Internasional

Corona Belum Mau Pergi, Boeing PHK Pekerja Lagi

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 August 2020 11:35
The company logo for Boeing is displayed on a screen on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., March 11, 2019. REUTERS/Brendan McDermid  TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: New York Stock Exchange (NYSE) (REUTERS/Brendan McDermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (COVID-19) asal Wuhan, China yang masih mewabah hingga saat ini, kembali membawa tekanan pada perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat (AS) Boeing Co.

Pada Senin (17/8/2020), perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan kepada karyawan paket pemutusan hubungan kerja (PHK) sukarela dengan gaji dan tunjangan. Itu merupakan kali kedua tahun ini bagi perusahaan mengumumkan soal PHK.

Chief Executive Officer Boeing, Dave Calhoun, mengatakan dalam suratnya kepada karyawan bahwa paket PHK ini akan ditawarkan kepada karyawan di bisnis pesawat komersial dan jasa serta fungsi perusahaan.

"Sayangnya, PHK adalah langkah yang sulit tetapi perlu dilakukan untuk dapat beradaptasi dengan realitas baru kami, menjaga likuiditas dan memposisikan diri kami sehingga akhirnya bisa kembali mencapai pertumbuhan," kata Calhoun dalam catatan itu, mengutip Reuters.

"Kami mengantisipasi melihat pasar yang jauh lebih kecil selama tiga tahun ke depan."

Wabah virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 22 juta orang per Selasa ini memang telah membawa tekanan yang berat pada dunia penerbangan. Bukan hanya Boeing yang melaporkan gangguan dalam bisnisnya akibat wabah, tapi juga berbagai bisnis lainnya di sektor ini, termasuk maskapai penerbangan dan pemasok alat-alat penerbangan.

Namun bagi Boeing, wabah ini merupakan tekanan tambahan setelah sebelumnya bisnisnya terganggu oleh langkah pembekuan produksi dan pelarangan terbang (grounded) bagi pesawat 737 MAX buatannya.

Akibat semua masalah itu, Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan tidak memiliki target yang ditetapkan saat ini dan menyarankan semua karyawan yang memenuhi syarat yang tertarik dengan paket pemberhentian sukarela untuk mengajukan diri.

"Langkah untuk memperpanjang pengurangan tenaga kerja secara keseluruhan melebihi target awal 10% adalah sebagai tanggapan atas umpan balik karyawan," kata Calhoun.

"Detail lebih lanjut akan tersedia untuk karyawan mulai 24 Agustus."

Sebelumnya pada April, Boeing telah mengatakan akan mengurangi hingga sekitar 10% dari 160.000 tenaga kerjanya. Banyak dari para pekerja itu memiliki kontrak yang akan selesai pada akhir tahun ini di divisi pesawat komersial.


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Walah, Boeing Catat Kerugian Rp 1,8 T di Kuartal III-2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular