
Masuk Jurang Resesi, Thailand Tebar Stimulus Dongkrak Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir bulan ini pemerintah Thailand akan mengucurkan lebih banyak stimulus ekonomi untuk mendongkrak perekonomian kembali. Hal ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri baru negara ini, Supattanapong Punmeechaow.
Dilansir dari Reuters, pada Senin (17/8/2020), setelah bertemu dengan Menteri Keuangan barunya yakni Predee Daochai dan pejabat lainnya, Supattanapong mengatakan stimulus ini akan membantu semua kalangan yang terkena krisis. Dia juga menyebutkan akan mengawasi badan-badan ekonomi pemerintah.
Seperti diketahui, ekonomi Thailand menunjukkan penurunan yang luar biasa sepanjang kuartal II-2020. Pandemi virus corona (Covid-19) menjadi penyebab utamanya.
Pada kuartal II-2020, ekonomi Thailand tercatat minus 12,2% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Ini merupakan penurunan atau kontraksi ekonomi terbesar dalam 22 tahun atau sejak krisis 1998. Pada kuartal dua 1998, ekonomi Thailand minus 12,5%.
Pandemi menghantam keras sektor pariwisata, ekspor, dan aktivitas ekonomi dalam negeri di Thailand. Secara teknikal, Thailand sudah mengalami resesi, karena pada kuartal I-2020, ekonomi negeri gajah putih ini juga minus 2%.
Pemerintah Thailand memprediksi ekonomi negaranya di tahun ini bakal minus 7,3-7,8%. Lebih parah dari proyeksi sebelumnya yaitu minus 5-6%.
Sebelumnya, pemerintah Thailand sudah mengeluarkan stimulus fiskal senilai 1,9 triliun baht (US$ 61,3 miliar). Sementara dari sisi moneter, bank sentral negara ini telah memangkas suku bunga acuan 75 basis poin menjadi 0,5%, atau level terendah sepanjang sejarah.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Welcome to The Club! Thailand Resmi Resesi