Internasional

Panas! Uni Eropa Warning Turki, Prancis Kirim Kapal Perang

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
17 August 2020 08:40
In this photo provided by the Turkish Defense Ministry, Turkey's research vessel, Oruc Reis, in red and white, is surrounded by Turkish navy vessels as it was heading in the west of Antalya on the Mediterranean, Turkey, Monday, Aug 10, 2020. Tension remains high between Greece and Turkey, whose warships are in the eastern Mediterranean where Turkey has sent a research vessel to carry out seismic research for energy resources in an area Greece says is on its continental shelf. (Turkish Defense Ministry via AP, Pool)
Foto: Kapal Turki Oruc Reis menjalankan survei seismik terkait eksplorasi sumber daya alam di Mediterania hingga dua pekan ke depan. (Kementerian Pertahanan Turki Via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara Turki dan Uni Eropa memanas. Eksplorasi migas yang dilakukan negeri Presiden Turki Erdogan di Laut Mediteranian mengundang kecaman Eropa.

Uni Eropa menegur Turki soal keberadaan kapal bor Yavuz di lepas pantai Siprus yang merupakan area sengketa. Turki mengatakan Yavuz akan beroperasi hingga pertengahan September.

Yavuz akan ditemani tiga kapal militer Turki. Ditulis Reuters, kapal lainnya sudah diminta tidak memasuki area tersebut.

"Rencana pengeboran Turki mencakup zona yang digambarkan oleh Siprus dan Mesir, meningkatkan ketegangan," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dikutip media itu.

"Tindakan ini melawan dan merusak upaya untuk melanjutkan dialog dan negosiasi, dan untuk mengejar de-eskalasi segera."

Kairo dan Athena menandatangani kesepakatan zonasi teritorial awal bulan ini. Sementara Paris turun tangan dan menyebut Turki memprovokasi.

Meski begitu Presiden Erdogan mengatakan pada hari Sabtu "bahasa sanksi dan ancaman" tidak akan menghalangi Turki. Negeri tersebut akan maju terus.

Kebuntutan memang telah terjadi antara Turki dan Yunani, anggota Uni Eropa atas hak eskplorasi minyak dan gas di laut itu. Bahkan keduanya sempat terlibat tabrakan kecil pekan lalu.

Turki sebelumnya telah diperingatkan soal masuknya kapal Oruc Reis beserta militer negara itu ke perairan Mediterania guna mencari gas alam. Oruc Reis dikirim sejak Senin pekan lalu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut dan meminta Turki untuk menghentikan pekerjaan eksplorasinya. Pasukan Prancis dan Yunani juga telah mengadakan latihan militer antisipasi konfrontasi.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular