Luhut: Kalau Ada Masalah dengan China, Kita Pasti Terganggu!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
14 August 2020 12:35
Infografis/Luhut Kaget  RI Naik Kelas Jadi Negara Menengah Atas, Kenapa?/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Luhut Kaget RI Naik Kelas Jadi Negara Menengah Atas, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berbicara mengenai kondisi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Dia menyoroti pentingnya peran China dalam rantai perdagangan dunia yang membuat Indonesia tidak bisa lepas dari ketergantungan dengan China.

"Dulu kita menganggap seperti Glodok saja gitu, sekarang tidak, 16% lebih perdagangan dunia dikuasai China. Jadi kalau ada apa-apa dengan China, kita pasti terganggu," kata Luhut dalam pidato ilmiah peringatan Dies Natalis IV Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Jumat (14/8/20).

Ia bilang saat ini perubahan landscape politik membuat risiko dunia semakin terkoneksi akibat globalisasi. Dia menyebut, Indonesia merasakan sendiri akibat dari perang ketegangan antara AS dengan China, dan dampaknya sangat luas.

Saat pandemi Covid-19 membuat perdagangan dunia juga ikut terganggu, yang dialami semua negara.

"Nah, trade itu juga terganggu, kita lihat trade balance China itu sangat tinggi. China itu merajai perdagangan global. Jadi kalau kita ada cynical (mengejek) terhadap ini, kita itu menutup diri kita, padahal itu sebenarnya kita tidak bisa. Kita harus lihat konteks dunia ini," bebernya.

Menurutnya, ketegangan geopolitik semakin meningkat di kawasan. Ia mencontohkan, misalnya AS mengambil sejumlah kebijakan yang disebabkan keteledoran kebijakan sebelumnya.

"Itu mungkin selama ini kebablasan memberikan privilege (keistimewaan) kepada China, dan begitu itu dahsyatnya majunya. Anda bisa lihat dari 5G, teknologinya, apa saja efisiensinya, disiplinnya dan itu berubah jadi negara yang hebat," tuturnya.

Luhut pun menegaskan, semua pihak harus melihat situasi secara global. Dia mengakui, di dalam pemerintahan masih terjadi penggunaan kacamata per segmen yang menyebabkan adanya ego sektoral.

"Banyak terjadi di pemerintah, kita melihat segmented. Dan banyak juga intelektual kita berpikir juga hanya segmented," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Ngomong Apa Adanya, RI Tak Bisa Lepas dari China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular