
Kisah Merpati yang Mau Bangkit dari 'Kubur'

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)/MNA dikabarkan bakal mendatangkan belasan pesawat dari pabrikan Airbus. Hal ini terungkap dari surat yang dikirimkan oleh MNA kepada Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahudin Rafi.
Surat tersebut bernomor MNA/DZ/100/AD 3/2020 dan bertanggal 23 Juli, perihal permintaan dukungan lokasi parkir pesawat. Disebutkan bahwa pihak MNA bakal mendatangkan 10 Airbus A320neo dan 8 Airbus A321neo secara bertahap, mulai tanggal 15 Agustus 2020.
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dan untuk memberikan konfirmasi kepada pihak Airbus atas kesiapan PT MNA menerima kedatangan pesawat tersebut, maka diperlukan adanya informasi berupa kepastian tersedianya slot parkir untuk armada dimaksud," tulis MNA dalam surat tersebut.
Dijelaskan pula dalam suratnya, BIJB atau Bandara Kertajati bukan satu-satunya lokasi yang dituju. MNA juga merencanakan menaruh armada untuk diparkir di area hanggar PT MMF-SUB dan Bandara Kualanamu Medan (KNO).
CNBC Indonesia mencoba menghubungi Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha untuk mengkonfirmasi mengenai surat tersebut, tapi belum mendapatkan respons.
Secara terpisah, Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahudin Rafi membenarkan bahwa telah menerima surat tersebut. Dia mengaku siap mendukung Merpati dengan menyetujui permintaannya.
"Kita terbuka untuk semua airline. Orang dia mau minta parkir, nggak ada masalah kan," kata Rafi kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (13/8/20).
Sejauh ini, dia mengaku permintaan dari Merpati memang baru sebatas dukungan lokasi parkir. Belum ada permintaan untuk slot penerbangan.
"Kalau lihat suratnya waktu itu permohonan untuk penempatan ya, penempatan pesawat. Ya kalau saya sih welcome, berharap semua operator penerbangan beroperasi dari Kertajati," tandasnya.
Saat ini, memang menurutnya Merpati baru sebatas memesan tempat parkir. Ke depan, tidak menutup kemungkinan ada pengajuan slot terbang dari Bandara Kertajati.
"Kalau Dirutnya (Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha) sih saya tanya begitu, bilang siap untuk terbang dari Kertajati. Makanya saya berharap ini yang terbaiklah untuk Merpati," imbuhnya.
Wacana Merpati terbang lagi di tengah pandemi Covid-19 memang jadi angin segar. Dia menilai, jika memang benar Merpati terbang lagi, orang-orang yang selama ini terdampak akibat lesunya bisnis penerbangan dapat kembali punya peluang bangkit.
"Karena apapun itu, prinsipnya ini membantu teman-teman yang bekerja di perusahaan penerbangan yang sudah pada dirumahkan, yang di-PHK. Kalau perusahaan flight carrier ini bisa bangkit lagi, apalagi 10 pesawat begitu ya, mau datang dulu itu, 10 dulu dari 20, menurut saya ini, ya saya berdoa saja untuk NKRI sehingga daya serap SDM yang nganggur bisa teratasi," tandasnya.
Dia pun menyampaikan, Merpati punya sejarah panjang dalam belantika industri aviasi nasional. Menurutnya, peran Merpati masih dibutuhkan untuk menghubungkan rute-rute perintis di tanah air.
"Nah diciptakanlah dulu Garuda dengan Merpati. Garuda yang menjadi hub, Merpati yang jadi feeder atau perintisnya. Nah bandara nya baru mengikuti," katanya.
"Misalnya Garuda berangkat dari Kertajati ke Ujung Pandang. Dari Ujung Pandang ke Mamuju, Palu, itu pakai Merpati. Dari Kertajati misalnya ke Medan, kemudian dari Medan ke Aceh, ke Silangit, itu Merpati. Sehingga semua rute ter-cover flight carrier, baru kekurangannya nanti asing atau swasta."
Semenjak stop operasi mulai 1 Februari 2014, saat ini bisnis Merpati yang masih berjalan adalah Maintenance Repair and Overhaul (MRO) dan Training Center. MNA juga memulai bisnis kargo per 10 November 2019, yang mendapat dukungan dari 10 BUMN.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Dapat Restu Jokowi untuk Kurangi Jumlah BUMN
