
Jadi Topik Hangat, Apa itu Resesi?

Hubungan Resesi ke Siklus Bisnis
Nah, ternyata siklus bisnis dapat menggambarkan cara perekonomian bergantian antara periode ekspansi dan resesi. Ketika ekspansi ekonomi dimulai, ekonomi melihat pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
Seiring waktu, pemberi pinjaman membuatnya lebih mudah dan murah untuk meminjam uang, mendorong konsumen dan bisnis untuk membebani utang. Kegembiraan irasional mulai mengambil alih harga aset.
Seiring bertambahnya usia ekspansi ekonomi, nilai aset meningkat lebih cepat dan beban utang menjadi lebih besar. Pada titik tertentu dalam siklus, salah satu fenomena penyebab resesi dapat menggagalkan ekspansi ekonomi.
Guncangan meletusnya gelembung aset menghancurkan pasar saham dan membuat beban utang yang besar itu terlalu mahal untuk dipertahankan. Akibatnya, pertumbuhan berkontraksi dan perekonomian memasuki resesi.
Apakah resesi dapat mempengaruhi individu?
Jawabannya, ya. Selama resesi berlangsung, banyak orang yang mungkin kehilangan pekerjaan, karena tingkat pengangguran meningkat. Tak hanya kehilangan pekerjaan, orang mungkin akan jauh lebih sulit untuk mencari pekerjaan pengganti.
Pekerja yang masih memiliki pekerjaan saat resesi berlangsung juga dapat menjadi korban. Mereka bisa terkena pemotongan gaji dan tunjangan, dan bahkan dirumahkan atau diminta cuti tanpa dibayar.
Investasi individu juga dapat goyang jika masuk ke dalam resesi. Seseorang bisa tidak dapat membayar lagi tagihan dan terburuknya dapat kehilangan rumah dan properti lainnya.
Dengan lebih banyak orang yang tidak dapat membayar tagihan mereka selama resesi, pemberi pinjaman memperketat standar untuk hipotek, pinjaman mobil, dan jenis pembiayaan lainnya.
[Gambas:Video CNBC]
