
Awas! Susul Korsel, Australia Juga Bakal Resesi!

Jakarta, CNBC Indonesia- Sejumlah negara mengkonfirmasi resesi. Terbaru, resesi teknis terjadi di Korea Selatan (Korsel).
Meski begitu, "hantu" resesi sepertinya masih akan "gentayangan" di sejumlah negara lain. Pada Kamis (23/7/2020), Australia memberi sinyal resesi "mungkin" terjadi di negara benua itu.
Ekonomi Australia diperkirakan mengalami kontraksi terdalam sepanjang sejarah pada kuartal-II 2020. Sementara defisit anggaran akan menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.
Pejabat mengatakan PDB diramal kontraksi 7% pada April-Juni. Ini akan mendorong negara itu masuk ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam tiga dekade terakhir.
Resesi didefinisikan sebagai kontraksinya ekonomi sebuah negara, dua kuartal berturut-turut atau lebih, dalam satu tahun. Sebelumnya, di kuartal-I 2020 ekonomi Australia minus 0,3%.
Defisit anggaran juga melonjak menjadi Aus$ 185 (US$ 132 miliar), hampir sepersepuluh dari PDB di tahun anggaran hingga 30 Juni 2021. Padahal Australia mencatat defisit anggaran sebesar Aus$ 86 miliar di 12 bulan sebelumnya.
"Angka-angka kasar ini mencerminkan kenyataan pahit yang kita hadapi," kata Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg dikutip dari AFP.
"Prospek ekonomi sangat tidak pasti."
Sebelumnya, ada sejumlah negara kekuatan ekonomi global yang masuk ke dalam resesi. Selain Korsel, negara lain seperti Singapura, Jepang, Jerman, Prancis juga mengalami penurunan ekonomi ini.
Covid-19 telah merusak ekonomi sejumlah negara karena penguncian (lockdwon) ketat yang dilakukan. Di Australia sendiri, lockdown dilakukan di Victoria, di mana Melbourne mencatat kasus Covid-19 tertinggi di negeri itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Kontraksi, Australia Masuk Resesi?
