
Siap 'Perang' Lawan Trump, Joe Biden Pilih Kamala Harris

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Wakil Presiden Joe Biden telah memilih Senator Kamala Harris dari California untuk menjadi calon wakil presidennya di pemilu November mendatang, memenuhi janjinya untuk memilih calon wakil presiden perempuan.
Langkah itu sendiri membuat Harris menjadi perempuan kulit hitam pertama yang berhasil melenggang ke pemilu di Amerika Serikat (AS).
"Dulu ketika Kamala menjadi Jaksa Agung, dia bekerja erat dengan Beau," kata Biden melalui Twitter, Selasa (11/8/2020). Beau Biden adalah mendiang putra Joe Biden.
"Saya menyaksikan mereka mengambil alih bank-bank besar, mengangkat orang-orang yang bekerja, dan melindungi perempuan dan anak-anak dari pelecehan. Saya bangga saat itu, dan sekarang saya bangga memiliki dia sebagai mitra saya dalam kampanye ini," katanya lagi.
Sebelumnya tim kampanye Biden mengumumkan pemilihan Harris pada Selasa sore melalui situs webnya.
Pemilihan itu dilakukan meskipun ada sejumlah tekanan selama berbulan-bulan dari faksi kiri yang ingin Biden memilih calon populer progresif seperti Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts, Karen Bass dari California atau mantan Penasihat Keamanan Nasional di era Barrack Obama, Susan Rice.
Tak lama setelah pengumuman Biden, Kamala memberikan tanggapannya atas hal tersebut.
"Joe Biden dapat mempersatukan rakyat Amerika karena dia menghabiskan hidupnya untuk berjuang untuk kita. Dan sebagai presiden, dia akan membangun Amerika yang sesuai dengan cita-cita kita. Saya merasa terhormat untuk bergabung dengannya sebagai calon Wakil Presiden partai kami, dan melakukan apa yang diperlukan untuk menjadikannya Panglima Tertinggi kami." kata Kamala yang juga berasal dari Partai Demokrat seperti Biden, melalui Twitter.
Kamala sendiri merupakan anak dari seorang yang bekerja sebagai peneliti kanker payudara terkemuka. Ibunya berimigrasi ke Amerika Serikat dari India pada tahun 1960-an. Ayahnya, Donald Harris, adalah seorang ekonom terkemuka yang menghabiskan sebagian besar karirnya di Universitas Stanford. Ayah Kamala yang juga seorang imigran pindah ke Amerika Serikat dari Jamaika berselang tak lama dari waktu kepindahan istrinya dari India.
Kamala merupakan seorang senator, yang pada masa jabatan pertamanya menjabat sebagai Jaksa Agung California dari 2010-2016. Kamala memanfaatkan pengalaman pribadi dan profesionalnya untuk muncul sebagai pemimpin di Senat dalam masalah keadilan rasial.
Melenggangnya Kamala dalam pemilu akan memperkuat posisi Biden yang akan melawan calon Republik, Presiden Donald Trump.
"Kita semua telah melihatnya meminta pertanggungjawaban administrasi Trump atas korupsinya, berdiri di depan Departemen Kehakiman yang mengamuk, dan menjadi suara yang kuat melawan nominasi ekstrim mereka," kata Biden dalam pengumumannya Selasa, menggembar-gemborkan pengalaman Kamala di Senat.
"Dia pernah menjadi pemimpin dalam peradilan pidana dan pernikahan yang setara. Dan dia telah fokus seperti laser pada perbedaan ras akibat virus corona," kata Biden.
(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemilu AS Lagi Seru, Trump Sebut Kamala Harris Jahat
