Bakal Ada Terowongan Baru di Jakarta Pada 2021, Apa Itu?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 August 2020 17:02
Pekerja menyelesaikan proyek MRT di Stasiun MRT Dukuh Atas,  Jakarta, Rabu (28/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kegiatan pembangunan MRT Jakarta fase II koridor utara-selatan sepanjang 8,3 Km terus berlangsung. Konstruksi seluruhnya fase ini dibuat di bawah tanah yang meneruskan stasiun Bundaran HI hingga Kampung Bandan-Ancol. Kegiatan pengeboran rencananya sudah bisa dimulai pada tahun depan.

"Kemudian 2021 nilai proyek meningkat, paket-paket mulai berjalan bisa menyerap Rp 3,59 triliun. Tambahan tenaga kerja mencapai 1.295 tenaga kerja kemudian ekskavasi tahun depan launching boring machine meski Covid-19 tetap dilanjutkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar  dalam konferensi pers, Selasa (11/8/20).

Meski jalur fase 2 ini seluruhnya di bawah tanah, tapi proyek ini bakal berdampak pada penebangan ratusan pohon.

"Untuk Stasiun Thamrin, pohon terdampak 235 pohon dan ada 1.173 pohon pengganti. Stasiun Monas 580 pohon terdampak relokasi dan akan digantikan nantinya," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa pelaksanaan proyek ini tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dalam hal ini keputusan Gubernur No 792 tahun 1997. Dengan begitu, dia memastikan semua pohon yang terdampak akan dikembalikan lagi fungsinya, menjadi hijau seperti semula.

Fase MRT Jakarta meliputi beberapa paket pekerjaan. Dia menjelaskan, dari bundaran HI sampai ke kota masuk dalam fase ini. Kini salah satu paket yang sudah dimulai pekerjaannya adalah CP201.

"Konstruksi paket dari Bundaran HI hingga Harmoni anggaran Rp 22,5 triliun. Untuk CP201 memakan anggaran Rp 4,5 triliun yang panjangnya 2,8 km dan ada dua stasiun Thamrin dan Monas," tandasnya.

Dikatakan, saat ini pihaknya mulai mengerjakan di Thamrin dan Monas sudah di tahap arkeological pit, yakni penyiapan kawasan untuk jalur pekerjaan.

"Kita melakukan rekayasa pergerakan lalu lintas dan khusus di Monas kita lakukan pemindahan pohon pohon yang terdampak," bebernya.

MRT Jakarta juga mendorong pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Dia menegaskan, tahun ini akan menyerap anggaran sekitar Rp 1,55 triliun untuk proyek CP201. Anggaran itu dimanfaatkan untuk mempekerjakan 356 tenaga kerja yang secara bertahap mengerjakan proyek ini, uang muka kontraktor, dan uang muka traffic decking serta pembelian material.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular