Resesi Singapura Makin Parah, RI Bisa Menyusul...?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 August 2020 11:36
Pengibaran Bendera Merah Putih Sepanjang 200 Meter di Silang Patung Kuda, 20 Oktober 2019 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pengibaran Bendera Merah Putih Sepanjang 200 Meter di Silang Patung Kuda, 20 Oktober 2019 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Saat Singapura terjebak semakin dalam di jurang resesi, bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia bakal mengalami hal yang sama?

Ekonomi Tanah Air memang membukukan kontraksi -5,32% YoY pada kuartal II-2020. Namun Indonesia belum resesi karena pada kuartal sebelumnya PDB masih bisa tumbuh 2,97% YoY. Kalau ekonomi menyusut pada kuartal III-2020, baru Indonesia menyusu Singapura di zona resesi.

Apakah peluang pertumbuhan negatif pada kuartal III-2020 cukup besar? Kalau melihat beberapa data ekonomi terbaru, Indonesia masih punya kemungkinan terhindar dari resesi.

Hari ini, Bank Indonesia (BI) merilis data penjualan ritel periode Juni 2020. Penjualan ritel yang dicerminkan oleh indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juni terkontraksi 17,1% YoY.

Kontraksi diperkirakan masih terjadi pada Juli. BI memperkirakan IPR turun 12,3% YoY.

Betul penjualan ritel masih turun. Namun laju penurunannya semakin melandai. Sejak menyentuh rekor terendah sepanjang sejarah pada Mei, penjualan ritel terus membaik.

Dalam dua bulan terakhir, penjualan ritel berhasil mencatatkan pertumbuhan positif. Pada Mei, IPR naik 7,63% dan bulan sesudahnya tumbuh 1,63%.

Sebelumnya, BI juga merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menunjukkan perbaikan. IKK periode Juli berada di 86,2. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 83,8 tetapi masih di bawah 100.

Walau konsumen belum pede mengarungi bahtera ekonomi, tetapi pesimisme itu semakin menipis. Sejak menyentuh titik nadir pada Mei, IKK terpantau naik dua bulan beruntun meski belum bisa menyentuh angka 100.

"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juli 2020 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi membaik, meskipun masih berada pada zona pesimis (<100)," sebut laporan BI.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular