
Ngeri, Ledakan Beirut Lebanon Ciptakan Kawah Sedalam 43 Meter

Jakarta, CNBC Indonesia - Ledakan dahsyat yang terjadi di sebuah gudang di pelabuhan Beirut, Lebanon pada awal pekan lalu telah menciptakan kawah lebar dengan kedalaman 43 meter, kata seorang pejabat keamanan, Minggu (9/8/2020).
"Ledakan di pelabuhan meninggalkan lubang sedalam 43 meter," kata pejabat keamanan Lebanon kepada AFP, mengutip pernyataan para ahli Prancis yang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
Selain ahli dari Prancis, tim penyelamat dari Qatar, Rusia dan Jerman juga bekerja di lokasi ledakan pelabuhan.
Ledakan besar di Beirut itu sendiri terjadi pada Selasa lalu pukul 18.02 waktu setempat. Ledakan itu telah merenggut lebih dari 150 nyawa dan melukai lima ribuan orang. Selain itu, sebagian besar ibu kota Lebanon juga porak-poranda.
Menurut catatan sensor American Institute of Geophysics (USGS), ledakan yang disebut pemerintah Lebanon disebabkan 2.750 ton amonium nitrat itu memiliki kekuatan gempa 3,3 skala Richter.
Kawah ledakan tersebut jauh lebih besar dari yang disebabkan oleh ledakan sebelumnya pada tahun 2005 lalu, yang berukuran 10 meter dan kedalaman 2 meter.
Pada ledakan 2005, mantan perdana menteri Rafic Hariri tewas dalam kejadian, menurut pengadilan internasional yang menyelidiki kematiannya.
Sebelumnya, pada saat ledakan terbaru terjadi, terlihat kepulan asap hitam dan merah yang mengirimkan gelombang kejut seismic, menghancurkan jendela-jendela dan gedung-gedung.
Pasca kejadian, Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa seorang warga negara Indonesia (WNI) juga turut terluka akibat ledakan itu, sebagaimana disampaikan Kemlu dalam rilisnya kepada CNBC Indonesia, Rabu lalu.
"Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik. KBRI akan terus melakukan pendampingan kepada yang bersangkutan hingga pulih.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Balik Ledakan Lebanon, Ini Pengakuan Perusahaan Mozambik