
Jokowi Bangun Tol Gilimanuk di Bali, Siap Tender Tahun Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus melanjutkan pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol. Salah satu yang bakal digarap dalam waktu dekat adalah proyek tol baru di Provinsi Bali.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dengan total panjang sekitar 95 km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini tahapan rencana pembangunan sudah memasuki tahapan studi kelayakan (FS) dan akan segera dievaluasi, selanjutnya akan dikeluarkan izin prakarsanya.
"Setelah itu baru penetapan lokasi (penlok) oleh Gubernur Bali, lalu Oktober 2020 kita bisa tender dan Maret 2021 sudah bisa tanda tangan kontrak untuk memulai pekerjaan konstruksinya," ujarnya dalam keterangan persnya yang dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (8/8/20).
Ia menyebut, tujuan utama pembangunan jalan tol yang akan menjadi ruas kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara tersebut adalah untuk pengembangan wilayah di Bali bagian Barat, utamanya peningkatan konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk hingga ke Metropolitan Sarbagita yang kerap mengalami kemacetan.
Tidak hanya untuk pengembangan wilayah di Bali, namun menurut Menteri Basuki juga terkait dengan Jalan Tol Sumatera lalu Tol Trans Jawa yang akan terhubung hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur.
"Sekarang tahap pembangunan Trans Jawa sudah sampai Probolinggo Timur dan akan diteruskan hingga ke Banyuwangi. Kalau sudah tersambung, dari Jawa ke Bali ini akan ada alternatif jalur darat, karena dengan adanya jalan tol akan lebih cepat juga bisa lihat pemandangan. Selain itu kalau satu mobil satu keluarga bisa lebih murah dari naik pesawat," kata Basuki.
Rencana pembangunan jalan tol ini merupakan prakarsa murni dari pihak swasta (unsollicited project) oleh PT Bariko Indoraya-PT Cipta Sejahtera Nusautama.
Kementerian PUPR sangat mendorong terlaksananya pembangunan jalan tol tersebut. Hal ini sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo agar mencari berbagai alternatif pembiayaan pembangunan jalan tol sehingga tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Terlebih pemrakarsanya ini bukan BUMN, oleh karenanya Kementerian PUPR sangat mendorong swasta non-BUMN agar lebih semangat untuk berinvestasi di jalan tol. Jalan tol ini akan dibangun oleh swasta murni tanpa dukungan dari Pemerintah (viability gap fund), karena tingkat kelayakan investasinya (IRR) sangat tinggi di jalur yang sudah ramai dilewati kendaraan," ujarnya.
Basuki sempat terjun langsung ke lokasi rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Desa Sembung, Mengwi, Badung, Kamis kemarin (6/8/2020), didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster.
Sementara, Wayan Koster mengatakan, bahwa rencana pengembangan jalan tol tersebut merupakan kebutuhan untuk mengurai titik-titik kemacetan yang sering terjadi pada jam - jam padat, di samping juga untuk mewujudkan akses yang cepat menuju Denpasar maupun arah sebaliknya dari Denpasar menuju Gilimanuk.
"Saat normal, waktu tempuh dari maupun menuju Gilimanuk mencapai 4 hingga 5 jam lebih. Jika ada saja kendaraan besar bermuatan berat berjalan pelan," jelasnya.
Diungkapkan Koster, untuk tahap pertama pembangunan akan dilakukan dari Pekutatan - Soka dengan panjang sekitar 20 km, karena menurutnya sepanjang jalur tersebut sering terjadi kemacetan.
"Pemprov Bali siap mendukung untuk pembebasan lahan. Kalau trasenya sudah ditentukan, maka akan dilengkapi dengan dokumen untuk pembebasan lahan," ujarnya.
Sedangkan untuk tahap kedua Koster menyatakan, pembangunan akan dilanjutkan dari Soka ke Mengwi, dan tahap ketiga baru dari Gilimanuk ke Pekutatan.
Meskipun rencana titik akhir jalan tol tersebut berada di Mengwi, Koster menyatakan jalan tol ini juga akan dikembangkan lagi pada rencana berikutnya untuk jalur Mengwi - Gianyar hingga akses antar kabupaten bisa ditempuh sesingkat mungkin.
"Total anggaran pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi diperkirakan sekitar Rp 14 triliun," ungkapnya.
Adapun dalam acara peninjauan tersebut, turut hadir mewakili investor Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi (Bariko Indoraya-Cipta Sejahtera Nusautama) Tito Sulistio, Dirut PT Nindya Karya Haedar Karim, Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, dan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Maryadi Utama.
Selain itu ada Plh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali Sodeli, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bali I Nyoman Sutresna, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa Timur - Bali Suparman dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Saya Tak Berminat Jadi Presiden Tiga Periode!
