
Coba Lihat Deh, Corona RI Makin ke Sini kok Makin Ngeri

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di dalam negeri belum menunjukkan tanda-tanda dapat 'dijinakkan'. Jumlah kasus infeksi baru masih terus bertambah bahkan malah mencatatkan rekor.
Kemarin, total ada tambahan 2.473 kasus baru di Tanah Air. Pertambahan kasus baru masih mengalami fluktuasi cenderung naik. Pertambahan kasus baru kemarin hampir mendekati rekor tertinggi yang pernah tercatat pada 9 Juli lalu. Sudah tiga kali Indonesia mencatatkan tambahan kasus baru di atas angka 2.000.
Tambahan kasus ini membuat total kasus kumulatif Covid-19 di RI berada di angka 121.226. Kini RI berada di peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di Asia Tenggara setelah Vietnam.
Dari total kasus baru yang tercatat kemarin, DKI Jakarta menyumbang hampir 27% sendiri. Kasus baru di DKI Jakarta akhirnya tembus rekor tertinggi barunya. Kemarin ada 665 kasus baru yang dilaporkan di ibu kota.
Dengan tambahan kasus baru tersebut, kini total penderita Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 24.601 secara kumulatif sejak awal pertama kali dilaporkan.
Apabila diamati dengan seksama, kasus di DKI Jakarta kembali melonjak sejak di terapkannya masa PSBB transisi bulan Juni. Pembatasan mulai dilonggarkan. Orang-orang mulai kembali bekerja ke kantor dan mall mulai buka.
Mobilitas yang terpantau mulai ramai serta perbaikan pada kapasitas testing inilah yang jadi pemicu kenaikan kasus baru. Fenomena yang sedang terjadi kali ini adalah munculnya cluster baru di perkantoran DKI Jakarta.
Melihat realita yang ada jelas ini suatu yang mengkhawatirkan. Untuk menekan pertambahan jumlah kasus yang signifikan, pemerintah provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk mengambil kebijakan rem darurat (emergency brake). Salah satu kebijakan rem darurat yang diambil adalah penerapan ganjil genap di 25 ruas jalan di Ibu Kota.
Kini angka reproduksi efektif (Rt) di DKI Jakarta kembali berada di atas 1. Artinya satu orang yang positif mengidap Covid-19 bisa menulari 1 orang lainnya. Jika ini dibiarkan saja maka wabah akan semakin merebak.
Namun sayangnya, tidak hanya DKI Jakarta saja yang memiliki angka Rt > 1. Masih ada 18 provinsi lainnya dengan angka serupa. Fakta yang mencengangkan memang mengingat wabah sudah empat bulan lebih merebak di Tanah Air.
Kondisi yang memburuk bukannya membaik ini harus segera disikapi oleh pemerintah. Perlu ada kebijakan yang jelas, tegas, dan terukur. Antara pusat dan daerah juga harus satu tujuan dan memperkuat koordinasi. Jika kasus semakin bertambah dan tak ada perbaikan, mau sampai kapan Indonesia merasakan pagebluk?
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Sampai Ikut Pelototi Corona Jakarta! Parah Ya?