Resor di Bintan Bangkrut, Satu Per Satu Bisnis Hotel Tumbang

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
07 August 2020 14:07
Bintan Lagoon Resort (BLR). Ist
Foto: Bintan Lagoon Resort (BLR). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu per satu perusahaan bisnis hotel dan resor tumbang, seperti yang dialami oleh resor mewah Bintan Lagoon Resort (BLR) di Pulau Bintan. Sepinya pengunjung kala pandemi covid-19 makin memperparah bisnis hotel dan resor hingga restoran.

Untuk itu pelaku usaha hotel meminta pemerintah pusat agar mengadakan rapat pemerintahan di daerah. Anggaran yang selama ini dikeluhkan Presiden Jokowi tidak terserap, bisa segera digunakan, bahkan perputarannya terjadi di daerah. 

Waketum DPP Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Johnnie Sugiarto menilai jenis hotel yang paling terkena dampak adalah resor. Berbeda dengan hotel yang ada di pusat kota, jenis hotel resor jauh lebih terpukul karena hanya mengandalkan turis untuk datang.

"Pemerintah bantu lah mereka yang di daerah, terutama bentuknya resor yang hampir tutup total. Mereka berlokasi di pantai, gunung, yang memang nggak ada orang datang. Selama ini betul-betul turis. Jadi kalau mau rapat bahas anggaran, pakailah hotel di daerah, beri proyek," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/8).

Dengan pengalihan tersebut, setidaknya perputaran dari uang pemerintah pusat bisa juga merata ke berbagai daerah.

"Ada yang ke Bali, ada yang ke Bangka, Bintan otomatis bergerak lagi. Misal ada 40 orang rapat, kan perlu makan pagi, makan siang, makan malam. Hotel kan jadi beli telur, sayur kan jadi bergerak semua," sebut pemilik Group Hotel Parai dan taman Hiburan Tasya itu.

Jika tidak, maka akan ada masalah sosial yang berpotensi besar muncul ketika hotel tersebut mati, maka karyawan pun tidak bisa terbayar gajinya. Bisa jadi, keadaan memaksa untuk berbuat kriminal, sehingga masalah bakal lebih panjang.

"Akhirnya hotel itu jadi rawan. Mereka bisa mencuri, jadi perampok di sekitar itu. Itu akibat rentetan panjang. Kalau kondisi orang punya duit, begitu dengar di situ nggak aman, ya udah lah. Udah jatuh tertimpa tangga, berapa bulan lagi chaos ini kondisi kalau nggak dibantu pemerintah," katanya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menilai perpindahan kegiatan pemerintah dari pusat ke berbagai daerah juga bisa berdampak luas.

"Dicanangkan meeting-meeting pusat akan dibawa ke daerah atau Bali, ini sangat positif," katanya.

Bintan Lagoon Resort (BLR), resor mewah dan terbesar di Bintan, Kepulauan Riau akan tutup. Resor ini merugi selama dua tahun terakhir akibat kunjungan yang sepi, sehingga berdampak pada nasib ratusan karyawan.

Informasi rencana penutupan Bintan Lagoon Resort sudah disampaikan secara tertulis ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bintan pada 31 Juli 2020. Ada 500 karyawan terancam di-PHK, karena kondisi perusahaan terpuruk.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Hibah Rp 3,3 T Disebar ke Hotel-Resto Hingga Pemda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular