Ini Kabar Terbaru WNI Korban Ledakan di Beirut Lebanon

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 August 2020 12:29
Ledakan di Beirut, Libanon. (AP/Hassan Ammar)
Foto: Ledakan di Beirut, Libanon. (AP/Hassan Ammar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang WNI menjadi korban luka akibat ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut (Port of Beirut), Lebanon kini sedang dirawat, menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi.

"Satu WNI kita inisial NNE mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut... yang bersangkutan telah mendapat pengobatan dan saat ini kondisinya dinyatakan stabil," ujar Retno saat press briefing, Jumat (7/8/2020).



Menurut Retno, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut telah mengunjungi NNE di rumahnya, dan akan terus melakukan pendampingan selama proses pemulihannya.

Sementara, KBRI juga membantu meringankan beban WNI di Beirut pasca ledakan, dan saat menghadapi pandemi global virus corona (Covid-19) dengan terus melanjutkan pemberian bantuan logistik.

"Hingga saat ini KBRI telah memberikan bantuan logistik sebanyak dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan, utamanya pekerja migran," imbuh Retno, menambahkan setidaknya terdapat kurang-lebih 1.447 WNI di Lebanon yang terdiri dari 1.234 Kontingen Garuda, dan 213 WNI sipil, termasuk mahasiswa.



Selain itu, Retno juga mengatakan jika Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada masyarakat Lebanon yang terdampak atas insiden ledakan tersebut. RI juga mengirimkan pasukan kontingen Garuda di bawah UNIFIL telah membantu proses evakuasi korban pasca ledakan.

"Hal ini telah disampaikan Presiden Jokowi. Saya juga telah melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Lebanon untuk menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam," kata Retno.

"Indonesia sampaikan solidaritasnya dengan masyarakat Lebanon dalam menghadapi masa sulit ini."

Ledakan yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat itu menimbulkan guncangan gempa lokal hingga magnitudo 3,2. Ledakan disebut berasal dari gudang penyimpanan 2.750 ton amonium nitrat, bahan kimia yang biasanya digunakan untuk pembuatan pupuk.

Kementerian Kesehatan menyebut 135 orang meninggal, 5.000 orang luka-luka, dan 250.000 orang kehilangan rumah. Bahkan puluhan orang masih dinyatakan hilang. Korban diperkirakan masih akan terus bertambah. Kerugian negara disebut mencapai US$ 3 miliar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Amonium Nitrat, Biang Kerok Ledakan Dahsyat di Lebanon

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular