Ada 30 Bandara Internasional, Jokowi: Apa Perlu Sebanyak ini?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 August 2020 10:42
Presiden Jokowi pada Ratas Penggabungan BUMN Sektor Aviasi dan Pariwisata, 6 Agustus 2020. (Dok: Tangkapan layar Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo dalam Ratas Penggabungan BUMN Sektor Aviasi dan Pariwisata, Kamis (6/8/2020) (Dok: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir bandara internasional Indonesia yang mencapai puluhan. Jika dibandingkan dengan negara lain, jumlah itu dinilai terlalu banyak.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas dengan topik pembahasan penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor aviasi dan pariwisata.

"Saya melihat airline hub yang kita miliki terlalu banyak dan tidak merata. Jadi ini agar kita lihat lagi, saat ini terdapat 30 bandara internasional. Apakah diperlukan sebanyak ini?," kata Jokowi, Kamis (6/8/2020).



Eks Gubernur DKI Jakarta itu lantas mencontohkan jumlah bandara utama di beberapa negara. Menurut kepala negara, hampir di setiap negara, pusat lalu lintas penerbangan hanya tertuju pada 4 bandara saja.

"Ini di Soekarno-Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali, Juanda Jawa Timur, Kualanamu Sumatra Utara," ujar Jokowi.

Ia mencatat, ada sekitar delapan bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan super hub di masa depan. Apa saja bandara yang dimaksud Jokowi?

"Kembali lagi, Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Kualanamu, Yogyakarta, Balikpapan, Sultan Hasanuddin, Sam Ratulangi, dan Juanda di Surabaya," katanya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top Jokowi! Bandara RI Terus Dibikin Megah, Ini yang Terbaru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular