Tips Agar Tak Resesi: Jaga Jarak, Cuci Tangan, Pakai Masker!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 August 2020 13:52
rupiah, bi
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tumbuh negatif alias terkontraksi. Indonesia belum masuk resesi yang hakiki, karena pada kuartal sebelumnya ekonomi masih tumbuh 2,97%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan output ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2020 mengalami kontraksi -5,32% year-on-year (YoY). Ini merupakan pencapaian terendah sejak 1999, kala Indonesia masih mencoba bangkit dari pukulan krisis ekonomi Asia.

 

"Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease-2019) membawa dampak yang luar biasa buruknya. Menciptakan efek domino dari masalah kesehatan menjadi masalah sosial-ekonomi. Dampaknya menghantam seluruh lapisan masyarakat, rumah tangga, UMKM, sampai korporasi," kata Suhariyanto, Kepala BPS, dalam konferensi pers, Rabu (5/8/2020).

 

Apa mau dikata, ekonomi kuartal II-2020 memang sudah pasti negatif. Sebab mayoritasnya diisi oleh masyarakat yang terpaksa #dirumahaja akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baru pada Juni PSBB mulai dilonggarkan. Namun sudah terlambat, pada dua bulan sebelumnya ekonomi sudah 'mati suri'.

Kuartal II-2020 sudah berlalu, apa yang terjadi tidak bisa diputar lagi. Kontraksi ekonomi memang sebuah keniscayaan, pasti bakal terjadi.

 

Sekarang kita fokus ke saja dengan prospek pada kuartal III-2020. Kalau sampai ekonomi Juli-September 2020 negatif lagi, maka Indonesia akan resmi masuk resesi.

Bagaimana kira-kira prospek pada kuartal III-2020? Bisakah Indonesia terhindar dari resesi?

Kuartal III-2020 memang belum lagi separuh jalan. Namun sudah ada sinyal bahwa ekonomi Ibu Pertiwi mulai membaik.

Tanda itu adalah data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur. PMI adalah salah satu indikator awal (leading indicator) untuk membaca arah ekonomi ke depan.

Pada Juli, IHS Markit mencatat PMI manufaktur Indonesia sebesar 46,9. Naik dibandingkann bulan sebelumnya yang sebesar 39,1 dan menjadi yang tertinggi sejak Februari.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Kalau masih di bawah 50, maka artinya industriawan belum melakukan ekspansi.

Namun, tanda-tanda kebangkitan industri manufaktur Indonesia terus menguat. PMI memang masih di bawah 50, tetapi terus naik dalam tiga bulan terakhir.

"Data PMI terbaru menunjukkan bahwa perlambatan sektor manufaktur terus berkurang. Ada harapan dampak terburuk dari pandemi virus corona adalah pada kuartal II-2020 yang sudah berlalu.

"Output produksi, pemesanan, hingga penyerapan tenaga kerja mulai meningkat seiring relaksasi kebijakan penanggulangan virus corona. Dunia usaha juga optimistis terhadap prospek produksi ke depan.

"Akan tetapi, pemulihan tidak akan berjalan mulus. Meningkatnya kebutuhan untuk pembatasan sosial (social distancing) di tempat kerja karena lonjakan kasus corona akhir-akhir ini bisa membuat proses pemulihan menjadi tertunda," papar Bernard Aw, Principal Economist di IHS Markit, seperti dikutip dari siaran tertulis.

Ya, kunci dari pemulihan ekonomi akan berpulang ke aspek kesehatan karena bagaimana pun krisis akibat pagebluk virus corona adalah fenomena kesehatan. Apabila pemerintah merasa kasus corona sudah kebangetan, maka bukan tidak mungkin PSBB bakal diketatkan lagi.

Bank Dunia sudah memberi wanti-wanti bahwa Indonesia bisa masuk ke zona resesi jika PSBB ketat lagi. Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC itu memperkirakan ekonomi Indonesia tidak tumbuh alias stagnan alias 0% pada tahun ini. Namun apabila situasi memburuk, bisa saja ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2%.

"Infeksi virus masih terjadi. Skenario di mana Indonesia mengalami resesi bisa terwujud jika terjadi lonjakan jumlah kasus yang menyebabkan pemerintah kembali menerapkan PSBB yang lebih ketat pada kuartal III dan IV. Ekonomi sulit untuk pulih ke level pra-pandemi sebelum 2021," tulis laporan Bank Dunia.

Oleh karena itu, kunci agar Indonesia bisa menghindari resesi adalah jangan sampai PSBB ketat lagi. Jadi kasus corona jangan sampai melonjak, agar pemerintah tidak merasa ada kebutuhan untuk kembali menegakkan PSBB secara murni dan konsekuen.

Caranya adalah kita semua harus mematuhi protokol kesehatan. Patuh jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan. Itu saja, tidak susah-susah amat. Itulah kunci agar Indonesia tidak masuk jurang resesi.

"Dengan relaksasi PSBB, beberapa indikator sudah mengalami perbaikan. Aktivitas ekonomi mulai bergerak, harapannya Juli, Agustus, September irama mulai meningkat. Jadi kita harap PDB triwulan III makin bagus. Kita harus bergandengan tangan semua melawan Covid-19 dan disiplin mematuhi protokol kesehatan," sebut Kecuk.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Resesi, Ekonomi RI Q1 Diramal Tumbuh -1% Hingga -0,1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular