Harga Bawang Merah Sampai Beras Turun, RI Pun Deflasi

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
03 August 2020 11:30
Kuli panggul mengangkat karung bawang merah di Pasar Kramat jati,  Jakarta Timur, Selasa 7/5. Pedagang Los Eceran dikawasan pasar Kramat jati menjual bawang putih Rp 35.000 per kilogram turun dari harga sebelumnya Rp45.000 karena pasokan bawang putih sudah sedikit stabil. Harga bawang putih yang dijual Eceran seharga Rp50. 000 sampai Rp60. 000. Harga bawang  merah naik sedikit dari Rp 20.000 menjadi Rp 22. 000 harga Los Eceran. Harga Cabe merah turun menjadi Rp 25.000 turun saat kemarin naik Rp 30.000 sampai Rp 40.000.
Foto: Bawang Merah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi -0,1% secara month-to-month (MtM). Apa yang membuat deflasi sampai terjadi?

Suhariyanto, Kepala BPS, menyebut ada tiga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga sehingga menyumbang terhadap deflasi. Pertama adalah makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini menyumbang -0,73% terhadap deflasi.

inflasiBadan Pusat Statistik

"Komoditas yang dominan menyumbang deflasi adalah penurunan harga bawang merah, kemudian daging ayam ras, ketiga adalah bawang putih. Beras, cabai rawit, gula pasir juga memberikan andil deflasi. Banyak harga komoditas yang mengalami penurunan harga lumayan tajam," papar Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, dalam konferensi pers hari ini, Senin (3/8/2020).

Komponen kedua adalah perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan deflasi tipis -0,01%. Sementara komponen ketiga adalah transportasi dengan deflasi -0,17%.

"Penurunan tarif angkutan udara memberikan andil deflasi 0,05%. Ada kenaikan tarif ojek online, tetapi tidak bisa menutup deflasi akibat penurunan tarif angkutan udara," lanjut Kecuk.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Ramal Ada Deflasi -0,01% Bulan Ini, Daya Beli Anjlok?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular