BI Ramal Ada Deflasi -0,01% Bulan Ini, Daya Beli Anjlok?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 June 2020 13:57
Pasar kebayoran Lama. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Ilustrasi Pasar Tradisional (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi bulan ini sangat jinak. Malah bukannya inflasi, kemungkinan yang terjadi adalah deflasi.

"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juni 2020, inflasi Juni 2020 diperkirakan sebesar -0,01% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender sebesar 0,90% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,76% (yoy)," sebut keterangan tertulis BI yang diterima Jumat (26/6/2020).

Deflasi, lanjut keterangan BI, disebabkan oleh penurunan harga sejumlah barang dan jasa. Misalnya bawang putih sebesar -0,04% (mtm), cabai merah, jeruk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta minyak goreng sebesar -0,01% (mtm).

Namun masih ada barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga sehingga menghambat deflasi. Antara lain daging ayam ras sebesar 0,13% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), dan tomat sebesar 0,01% (mtm).

"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," sebut laporan BI.

Inflasi yang rendah di satu sisi memang positif, menandakan masyarakat bisa semakin kaya karena nilai mata uang naik. Namun di sisi lain, ini juga mencerminkan rendahnya konsumsi dan daya beli.

"Ini menjadi pekerjaan rumah, meningkatkan daya beli masyarakat. Semoga Covid-19 segera berlalu," kata Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik, beberapa waktu lalu.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deflasi Bukti Ekonomi RI Sedang Sakit, Apa Obatnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular