Tanda Kebangkitan Manufaktur RI Kian Terasa, Semangat!

News - Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 August 2020 07:45
Sales marketing menawarkan produk mobil di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6). Pandemi corona membuat angka penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Penjualan mobil bulan lalu anjlok hingga 95 persen bila periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan kelima tahun 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95 % dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit. Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Seperti diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti produksi sementara di tengah pandemi COVID-19. Wajar jika distribusinya pada Mei 2020 anjlok drastis. Adapun mengatasi penurunan banyak pabrikan otomotif  menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan. Rendi selaku supervisor di Tunas Daihatsu Tebet mengatakan Penjualan Kendaraan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia masih mengalami kontraksi. Namun secara perlahan mulai terjadi perbaikan.

Aktivitas manufaktur yang dicerminkan dalam Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 46,9 pada Juli. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 39,1. Angka Juli merupakan yang tertinggi sejak Februari.

"Data PMI terbaru menunjukkan bahwa perlambatan sektor manufaktur terus berkurang. Ada harapan dampak terburuk dari pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) adalah pada kuartal II-2020 yang sudah berlalu.

"Output produksi, pemesanan, hingga penyerapan tenaga kerja mulai meningkat seiring relaksasi kebijakan penanggulangan virus corona. Dunia usaha juga optimistis terhadap prospek produksi ke depan.

"Akan tetapi, pemulihan tidak akan berjalan mulus. Meningkatkan kebutuhan untuk pembatasan sosial (social distancing) di tempat kerja karena lonjakan kasus corona akhir-akhir ini bisa membuat proses pemulihan menjadi tertunda," papar Bernard Aw, Principal Economist di IHS Markit, seperti dikutip dari siaran tertulis, Senin (3/8/2020).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Aktivitas Manufaktur RI Membaik, Badai Sudah Berlalu?


(aji/aji)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading