
Deretan 'Harta Karun' Berharga RI: Tanah Jarang Hingga CPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki 'harta karun' yang sangat berharga mulai dari logam tanah jarang aliasĀ rare earth hingga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Tanah jarang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan senjata sementara CPO digunakan untuk bahan bakar alternatif biodiesel.
Pengembangan harta karun Rare Earth tanah air kini ada di tangan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menhan Prabowo Subianto.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sudah menawarkan ke negara-negara yang siap menjadi investor, seperti Amerika Serikat (AS). Namun untuk saat ini investor yang sudah siap adalah China.
Demi menjaga iklim investasi di Indonesia, ia enggan menyerahkan ke negara tersebut.
"Ini kita juga memang dilematis, karena rare earth kan paling banyak diproduksi di Tiongkok, Amerika sendiri begitu di banned oleh Tiongkok itu kelabakan juga. Nah investor yang paling capet sekarang itu Tiongkok, nah kalau kita semua kasih Tiongkok nanti semua mental," kata Luhut dalam diskusi virtual, seperti dikutip Minggu (02/08/2020).
Oleh karena itu, saat ini Luhut sedang mencari investor lain selain China, agar negara lain berkesempatan untuk mengembangkan tanah jarang ini.
"Jadi kita ya memelihara ekuilibrium kita cari investor, apakah Amerika mau, kita coba atau yang lain," jelasnya.
Sementara industri minyak sawit kerap mendapatkan kampanye negatif termasuk produk turunan seperti biodiesel. Padahal, biodiesel merupakan salah satu energi terbarukan yang bisa jadi menggantikan energi fosil.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia M.P Tumanggor mengatakan pada dasarnya minyak sawit merupakan harta karun bagi Indonesia. CPO bisa menjadi andalan ekspor, karena ketergantungan negara lain terhadap komoditas ini.
"Tak perlu takut NGO-NGO asing negatif itu. Pesaing kita, maka jelek-jelekan karena Indonesia memiliki harta karun," ujar Tumannggor dalam Exclusive Interview CNBC Indonesia yang bertajuk "Biodisel Pascapandemi Covid-19, Lanjut atau Terhenti?" pekan lalu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pak Luhut & Prabowo, Harta Karun RI Jadi Konflik AS-China