
Pajero & Pabrik Otomotif Raksasa Otomotif Lain yang Tutup

Jakarta, CNBC Indonesia - Awan gelap masih menyelimuti sektor otomotif di tengah pandemi Covid-19. Teranyar, Mitsubishi Motors Corporation secara resmi mengumumkan penutupan pabrik Pajero mereka di Kota Sakahogi, Prefektur Gifu, Jepang, Senin (27/7/2020).
Keputusan ini berdasarkan rapat dewan direksi Mitsubishi Motors Corporation yang memutuskan penghentian produksi di dalam negeri terhadap anak usaha Pajero Manufacturing Co., Ltd. Penghentian produksi akan berlangsung pada paruh pertama tahun depan.
Permintaan Pajero domestik Jepang maupun ekspor memang makin lesu. Alasan penutupan pabrik Pajero ini untuk menyesuaikan dengan kapasitas produksi yang tepat sesuai dengan rencana jangka menengah Mitsubishi. Selanjutnya untuk alat produksi di pabrik Pajero akan dialihkan ke Mitsubishi Motors Corporation di Okazaki.
Lalu bagaimana dengan nasib produksi Pajero Sport yang ada di Indonesia?
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura buka suara soal kabar tutupnya pabrik Mitsubisho Pajero di Jepang. Konsumen Pajero Sport di Indonesia tentu bertanya-tanya soal nasib mobil mereka.
Dalam pernyataannya kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/7/2020), Nakamura menjelaskan soal penutupan Pabrik Pajero yang di Jepang, bahwa pabrik tersebut berbeda dengan pabrik yang memproduksi Pajero Sport di Indonesia dan negara lainnya. Pabrik Pajero di Kota Sakahogi, Prefektur Gifu, hanya memproduksi Pajero dan Delica D5.
"Pajero dan Pajero Sport adalah produk yang berbeda. Sehingga konsumen Indonesia yang memiliki Pajero Sport tidak perlu khawatir dengan pemberitaan tersebut," tegas Nakamura.
Selain Mitsubishi, pabrikan Jepang lainnya, yakni Nissan Motor Co. Ltd, telah mengambil langkah tegas demi keberlanjutan bisnis perseroan. Pada Mei lalu, perusahaan mengambil langkah dalam rencana yang meliputi rasionalisasi biaya dan optimalisasi bisnis.
Salah satu bentuk rasionalisasi perseroan adalah menutup fasilitas manufaktur di Indonesia dan berkonsentrasi pada pabrik Thailand sebagai basis produksi tunggal di ASEAN.
"Rencana transformasi kami bertujuan untuk memastikan stabilitas pertumbuhan alih-alih ekspansi penjualan yang berlebihan. Kami sekarang akan berkonsentrasi pada kompetensi inti kami dan meningkatkan kualitas bisnis kami sambil mempertahankan disiplin fiskal dan fokus pada pendapatan bersih per unit untuk mencapai profitabilitas. Ini bertepatan dengan restorasi budaya yang didefinisikan "Nissan-ness" untuk era baru," ujar CEO Nissan Makoto Uchida dikutip dari laman resmi Nissan Motor Corporation, Jumat (29/5/2020).
Terkait hal itu, Head of Communications PT Nissan Motor Indonesia Hana Maharani mengatakan, Nissan Motor Indonesia sudah mengumumkan penghentian produksi kendaraan di Indonesia pada Maret lalu. Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari rencana optimisasi yang mencakup
right sizing, optimasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis.
"Pengumuman kemarin (oleh CEO Nissan Motor Corporation Makoto Uchida) adalah closure of manufacturing facility," kata Hana kepada CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Pajero Sport Facelift 2021, Beda Jutaan dari Versi Lama