Kadin: Hampir 50% UMKM di RI Tutup Usaha Gegara Covid-19

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 July 2020 17:54
Industri golongan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tersebut memproduksi oncom untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan harga Rp4.000 per kotak.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengingatkan kondisi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terus mengalami krisis. Jika tidak segera diatasi dengan baik, jumlah yang akan menutup usahanya bisa semakin banyak.

"Hampir 50%, sekitar 48,6% dari total UMKM di Indonesia melakukan penutupan usaha dengan seketika. Ini survey dari Asian Development Bank (ADB)," kata Rosan dalamĀ Agus dalam diskusi Mid-Year Economic Outlook 2020 di Jakarta, Selasa (28/07/2020).

Ia bilang dari 30,5% dari total UMKM mengalami penurunan permintaan domestik, kemudian 19,8% dari total UMKM mengalami gangguan produksi/rantai pasokan serta 14,1% dari total UMKM di Indonesia mengalami pembatalan kontrak.

"Kalau tahun 1998 UMKM jadi ujung tombak kita dalam keluar dari krisis, justru tahun ini UMKM kita terdampak terlebih dulu. Padahal penyerapan tenaga kerja hampir 96%. Jadi dampaknya sangat besar," jelas Rosan.

Dari segi angka, pengusaha UMKM yang terkena dampak tidak sedikit. Dari total 60 juta dunia usaha di sektor ini, artinya hampir 30 juta di antaranya harus tutup pada masa pandemi Covid-19. Sementara pelaku usaha yang harus menurun pendapatannya lebih dari 30% selama pandemi Covid mencapai 37,7%.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular