Internasional

Saat Korut Tunjuk Hidung Korsel Jadi 'Biang' Covid-19

Yuni Astuti, CNBC Indonesia
28 July 2020 10:03
North Korean leader Kim Jong Un and South Korean President Moon Jae-in review honour guards at Pyongyang Sunan International Airport, North Korea ahead of their third summit in this still frame taken from video September 18, 2018. KBS/via REUTERS TV   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVE. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA. NO USAGE AFTER 14 DAYS. BROADCAST: NO USE SOUTH KOREA/ NO USE AFTER 14 DAYS DIGITAL: NO USE SOUTH KOREA/ NO USE AFTER 14 DAYS.       TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meninjau penjaga kehormatan di Bandara Internasional Pyongyang Sunan, Korea Utara. KBS/via REUTERS TV


Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara "mengarahkan lagi jarinya" ke Korea Selatan atas adanya kasus Covid-19 di negara tersebut. Korut melaporkan adanya kasus Covid-19 setelah berbulan-bulan mengklaim nol kasus.

Mengutip Channel News Asia akibat fakta ini, Pyongyang ibu kota Korut memberlakukan penguncian akses di Kaesong. Wilayah itu adalah perbatasan antara Korut dan Korsel.

Hal ini bermula dari laporan pemerintah yang menemukan kasus infeksi Covid-19 dari seorang pembelot, yang sebelumnya melintasi zona demiliterisasi yang dibentengi dengan ketat.


Pembelot yang dimaksud adalah seorang pemuda berusia 24 tahun. Ia lari dari Korut pada tahun 2017.

Disebut, ia kembali ke kampung halamannya dengan cara berenang melintasi sungai. Dia sedang diselidiki atas tuduhan pemerkosaan di Korsel.

Dua orang yang melakukan kontak dengannya diuji oleh Korsel pada Minggu. Keduanya dinyatakan negatif dan pria ini juga disebut tidak ada kontak dengan kasus lain yang terkonfirmasi.

Para pengamat menilai Korut kemungkinan memang telah memiliki kasus sebelumnya. Namun Pyongyang ingin menyalahkan Seoul atas wabah itu, bukan sekutu lamanya yaitu Beijing.

"Korea Utara dapat mencoba menggunakan pembelot untuk membelokkan kesalahan atas wabah yang telah terjadi atau untuk kegagalan karantina," kata mantan analis pemerintah Korea Utara, Rachel Lee.

"Itu bisa membawa masalah makin buruk di garis depan Korsel. Bahkan mengklaim bahwa Korsel dengan sengaja mengirim pembelot kembali ke Korut untuk menyebarkan virus di sana."


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korut Warning Keras Jepang, Ancam Ada 'Lautan Api'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular