
Orang Kaya DKI Ogah Nge-Mal Saat Covid-19 Melonjak, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengakui ada tren penurunan pengunjung pusat-pusat perbelanjaan papan atas saat kasus covid-19 di DKI Jakarta terus melonjak. Mal-mal papan atas di DKI Jakarta antara lain Plaza Senayan, Plaza Indonesia, Pacific Place dan lainnya.
Kasus covid-19 di DKI Jakarta memang sedang jadi episentrum baru, pada Minggu (26/7/2020), berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ada tambahan 384 kasus Covid-19 baru dalam sehari, sehingga totalnya 19.125 orang/kasus.
Sebelumnya pada Selasa (21/7/2020), Jakarta kembali mencatatkan rekor penambahan kasus tertinggi sebanyak 441 kasus. Rekor sebelumnya DKI Jakarta memecahkan penambahan kasus Covid-19 pada minggu 12 Juli 2020, kasus baru Positif Covid-19 di Jakarta mencapai 404 kasus positif dalam sehari.
"Orang yang banyak duit lebih takut corona," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan, kepada CNBC Indonesia, Senin (27/7).
Ia mengatakan semenjak mal di Jakarta dibuka 15 Juni 2020, sampai saat ini belum ada tanda-tanda peningkatan pengunjung mal yang signifikan.
Ridwan memperkirakan paling banyak pengunjung hanya 40% dari kapasitas itu pun hanya pada akhir pekan, terutama pada mal kelas menengah. Sehingga rata-rata mal hanya terisi 30% saja, sedangkan mal papan atas jauh lebih rendah.
"Yang menarik dari data yang ada, semakin mal segmen atas, begitu kasus covid-19 DKI Jakarta naik, maka tingkat kunjungan langsung datar," kata Stefanus.
Sedangkan mal-mal kelas menengah seperti Kota Kasablanka dan lainnya justru tingkat kunjungannya lebih bagus, alias tak terpengaruh dari laporan kasus covid-19 di DKI.
"Kalau mal menengah masih bagus, yang menengah ada kenaikan tapi nggak rata. Citos ramai, lebih karena makanan, sampai 50% dari kapasitas," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Lagi Mal Baru di Jakarta, Kota Ini Malah Tambah Lagi