Internasional

Wah! Menlu AS Tuding Bos WHO Sudah 'Dibeli' Oleh China

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 July 2020 09:26
Tedros Adhanom. AP/Christophe Ena
Foto: Tedros Adhanom (AP/Christophe Ena)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar NegeriĀ Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menuding Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah "dibeli" oleh China. Hal ini dikatakan Pompeo dalam pertemuan pribadi dengan anggota parlemen Inggris Chris Bryant di London pada hari Selasa lalu.

Pompeo menambahkan ada bukti kuat kesepakatan telah dilakukan untuk menempatkan Tedros di posisi teratas di WHO. Bryant mengatakan hal itu juga dinilai telah mengakibatkan kematian warga negara Inggris akibat virus corona baru penyebab Covid-19.

Pompeo juga merujuk pada upaya China untuk "mengkooptasi" WHO pada konferensi pers di London pada hari Selasa, ketika ia mengatakan dunia perlu memastikan setiap negara, termasuk China, berperilaku dengan cara yang konsisten dengan tatanan internasional.

"Anda tidak bisa mengklaim wilayah maritim yang tidak bisa anda klaim. Anda juga tidak dapat mengancam negara lain di Himalaya. Anda tidak dapat terlibat dalam menutup-nutupi dan mengkooptasi lembaga-lembaga internasional seperti WHO," kata Pompeo dilansir dari CNN, Senin (27/07/2020).

Menanggapi tudingan itu, Tedros menegaskan pernyataan Pompeo tidak benar, tidak bisa diterima, dan tanpa dasar. Menurut dia, dunia mengalami masalah kepemimpinan dan persatuan global di tengah pandemi Covid-19.

"Satu-satunya fokus kami dan fokus internasional ... seluruh organisasi adalah menyelamatkan nyawa," kata Tedros.

"Jika ada satu hal yang sangat penting bagi kami dan yang seharusnya penting bagi seluruh komunitas internasional adalah menyelamatkan nyawa. WHO tidak akan terganggu oleh komentar-komentar ini dan kami tidak ingin komunitas internasional juga terganggu," lanjutnya.



Departemen Luar Negeri AS menolak untuk menanggapi ketika ditanya oleh CNN tentang klaim Pompeo. Presiden AS Donald Trump telah berulang kali merendahkan kinerja WHO selama pandemi Covid-19, bahkan ketika kasus di Amerika Serikat telah melonjak hingga lebih dari 4 juta dan kematian telah mencapai 140.000, jumlah tertinggi di dunia.

Pemerintahan Trump mengatakan kepada Kongres dan Perserikatan Bangsa-Bangsa awal bulan ini bahwa AS secara resmi menarik diri dari WHO, sebuah langkah yang dikritik oleh sejumlah anggota parlemen, asosiasi medis dan sekutu di luar negeri.

"Seperti yang Anda ketahui, salah satu ancaman terbesar yang kita hadapi terus menjadi politisasi pandemi. Covid-19 tidak memandang perbatasan, ideologi atau partai politik, dan saya telah mengatakannya berkali-kali," ujar Tedros.

Dia kembali mengimbau kepada semua negara untuk bekerja sama. Politik dan keberpihakan telah memperburuk keadaan. Jadi yang sangat penting adalah solusi pertanda dan solidaritas.

"Tapi saya ulangi, tuduhan itu tidak benar dan tanpa dasar," kata Tedros.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Serang Data Covid China, Ada Apa Xi Jinping?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular