
Investigasi Ungkap Kematian Covid-19 di Spanyol Tembus 44.000

Jakarta, CNBC Indonesia- Surat Kabar El Pais melakukan investigasu terhadap data pasien virus corona (Covid-19) di Spanyol. Hasilnya, pasien tewas akibat Covid-19 di Spanyol mungkin lebih tinggi 60% dibandingkan data resmi pemerintah yang menyatakan 28.432 orang.
Seperti dikutip dari Reuters, El Pais menerbitkan investigasi terhadap data Covid-19 pada MInggu (26/7/2020). El Pais menyatakan data resmi pemerintah hanya menyatakan korban tewas yang mencakup orang-orang yang secara resmi telah melalui uji tes. Sementara itu, kasus tewas dengan status suspect dan belum pernah uji lab, tidak dimasukan dalam data pemerintah.
Kurangnya pengujian secara luas, khususnya pada tahap awal pandemi, mencerminkan pemerintah Spanyol kurang concern terhadap korban virus mematikan ini. Namun hal ini juga ditenggarai terjadi di berbagai negara lain.
Dengan menghitung statistik dari semua yang diduga dan dikonfirmasi meninggal akibat Covid-19, El Pais menyatakan total kasus kematian mencapai 44.868 orang. Jika akurat, hal ini akan menempatkan Spanyol sebagai negara dengan kasus kematian terbesar kedua di Eropa, setelah Inggris.
Namun, Kementerian Kesehatan Spanyol belum menanggapi permintaan komentar mengenai laporan tersebut.
Data El Pais sejalan dengan angka dari Pusat Epidemiologi Nasional dan Pusat Statistik Nasional (INE), yang mencatat angka kematian berlebih dengan membandingkan kematian di seluruh negeri dengan rata-rata historis.
Pada bulan Juni, INE melaporkan 43.945 kematian lebih banyak dalam 21 minggu pertama tahun 2020 dibandingkan pada periode yang sama tahun 2019. Meski demikian INE tidak dapat mengatakan berapa banyak kematian yang dapat dikaitkan dengan pandemi tersebut.
(dob/dob)
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa