Wow! Ada Warga Singapura Jadi Intel untuk China di AS

Redaksi, CNBC Indonesia
25 July 2020 15:32
FILE PHOTO: U.S. President Donald Trump and China's President Xi Jinping shake hands after making joint statements at the Great Hall of the People in Beijing, China, November 9, 2017.   REUTERS/Damir Sagolj/File Photo
Foto: REUTERS/Damir Sagolj/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pria bernama Jun Wei Yeo yang merupakan warga negara Singapura mengakui menjadi agen intelejen bagi China, seperti disampaikan Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS). Pria ini membuat situs konsultasi palsu untuk meminta informasi dari pemerintah AS dan pekerja militer, seperti dikutip dari CNBC International.

Hukuman untuk Jun Wei Yeo, yang juga dikenal sebagai Dickson Yeo, akan ditetapkan pada Oktober, menurut departemen. Seperti diketahui, AS sedang memburu dan menindak mata-mata Tiongkok.

FBI telah mewawancarai puluhan orang pemegang visa asing yang memiliki kaitan dengan intelijen Tiongkok.

Pada hari Jumat, seorang peneliti Tiongkok yang mengungsi di konsulat San Francisco diperkirakan akan muncul di pengadilan atas tuduhan bahwa ia berbohong tentang dinas militer China-nya, sementara kepala badan kontraintelijen AS memperingatkan Cina dan negara-negara lain dapat mengganggu pemilihan November.

Sebelumnya, AS sudah menangkap empat orang warga China yang diduga punya hubungan dengan intelegen China. Mereka adalah peneliti yang  menuntut ilmu di AS.

Tiga warga, Song Chen, Wang Xin dan Tang Juan yang berada di wilayah California. Sementara yang keempat adalah seorang mahasiswa pascasarjana bernama Zhao Kaikai, yang mempelajari kecerdasan buatan di Univeristas Indiana.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menang Banyak, China Surpus Dagang Besar dengan AS di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular