
BI Borong SBN via Private Placement Pekan Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan segera mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN) untuk Bank Indonesia (BI). Dalam hal ini, BI akan membeli SBN pemerintah melalui mekanisme private placement.
Direktur Jenderal PPR Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, BI akan membeli SBN pemerintah melalui mekanisme ini mulai akhir Juli atau pekan depan.
"Begitu sudah selesai, kita mungkin (keluarkan) Juli ini," ujar Luky melalui diskusi virtual, Jumat (24/7/2020).
Luky menjelaskan Kemenkeu dan BI sepakat berbagi beban atau burden sharing untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Kesepakatan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk membiayai defisit APBN bersama-sama.
Dalam skema ini, tuturnya, pemerintah membagi pembiayaan menjadi dua yakni public goods dan non public goods. Untuk public goods, BI akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) melalui mekanisme private placement dan bunga ditanggung oleh BI 100%.
Pembelian SBN oleh BI melalui private placement ini akan dilakukan mulai akhir Juli ini atau pekan depan dengan tenor 5 hingga 8 tahun. Tenor ini lebih sebentar dari tenor awal yang dikatakan Sri Mulyani selama 10 tahun.
"SKB dengan BI, kita di atas 5 tahun sampai 8 tahun untuk tenornya. Kita bahas sedemikian rupa, kita sepakat dengan BI tenornya yang 5 tahun - 8 tahun," ujar Luky.
Menurutnya, pemerintah dan BI telah menyepakati kerjasama untuk pembiayaan defisit APBN tahun ini. Sebab defisit anggaran tahun ini diprediksi akan melebar hingga Rp 1.039,2 triliun atau 6,34% terhadap PDB.
Ia menekankan, pembelian BI untuk kebutuhan Rp 397,6 triliun tersebut tidak akan dilakukan secara langsung tapi bertahap sesuai dengan kebutuhan pembiayaan pemerintah. Namun, ia tidak menyebutkan berapa nilai penerbitan untuk tahap awal ini.
"Khusus melalui private placement tidak melalui lelang biasa atau mekanisme market. Jadi, nanti mekanismenya adalah pemerintah ada kebutuhannya. Jadi Rp 397 triliun itu kan nggak sekaligus, sesuai dengan kebutuhan. Nanti BI akan membeli SBN sesuai kebutuhan," kata dia.
Ia juga menyebutkan, bahwa pembelian SBN oleh BI melalui private placement ini akan diberikan tenor 5 hingga 8 tahun. Sebelum jatuh tempo, BI juga bisa menggunakan SBN tersebut untuk melakukan operasi moneternya.
"Ini sifatnya marketable, tradable, bisa dipakai oleh BI untuk melakukan operasi moneternya," tegasnya.
Sebagai informasi, DJPPR Kemenkeu mencatat di semester II-2020 ini pemerintah masih membutuhkan Rp 900,4 triliun untuk membiayai defisit APBN tahun ini yang melebar.
Salah satu cara yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran ini adalah melalui penarikan utang LN, penerbitan SBN melalui pasar hingga private placement kepada Bank Indonesia.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Benarkah BI Justru Bikin Beban Negara Bertambah?