Bos OJK Proyeksi Kredit Perbankan RI Tumbuh 3%-4% di 2020

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 July 2020 13:33
Ketua OJK Wimboh Santoso (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ketua DK OJK Wimboh Santoso (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso angkat suara perihal kredit perbankan pada masa pandemi Covid-19. Menurut dia, penyaluran pembiayaan memang terkendala besar saat pandemi.

Wimboh mengatakan hal itu tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan pada Mei 2020 yang hanya tumbuh 3,04% year on year atau melambat dibandingkan bulan sebelumnya pada kisaran 5,73% (yoy).

"[Pertumbuhan kredit] 3,04% itu angka Mei. Kita lihat angka Juni masih turun kredit growth-nya dan nanti di angka Juli angkanya sudah mulai naik," katanya dalam webinar INDEF "Menata Arsitektur Sektor Keuangan di Tengah Pandemi Global" yang ditayangkan via Youtube INDEF, Kamis (23/7/2020).

Kendati demikian, Wimboh optimistis kredit perbankan akan berangsur membaik dan mulai normal pada awal tahun 2021. Pertumbuhan kredit sepanjang 2020 akan tetap tumbuh positif.



"Kita harapkan di 2021 back to normal kita perkirakan di berbagai angka RBB (rencana bisnis bank) credit growth akhir tahun 2020 itu di 3% hingga 4%," ujar Wimboh.

Ia juga optimistis kredit macet perbankan atau non performing loan (NPL) masih dapat dijaga pada kisaran di bawah 3% seiring dengan pemberlakuan restrukturisasi kredit.

Sebagai informasi saja, kondisi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Mei 2020 tetap aman di angka 22,14%, meskipun begitu perbankan masih dibayangi oleh rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di angka 3,00% (bruto) dan 1,17% (neto).


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Relaksasi Kredit OJK Tekan Risiko Kredit Macet Perbankan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular