Virus' Resesi Singapura Bisa Menular ke RI?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
17 July 2020 09:55
Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Lidya Julita Sembiring)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Lidya Julita Sembiring)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai resesi yang terjadi di Singapura. Dimana, Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) mengakui kejatuhan ekonomi Singapura.

Diketahui, secara kuartalan, ekonomi Singapura di kuartal II 2020 berkontraksi atau minus 41,2% sementara secara tahunan, PDB anjlok 12,6%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kejatuhan ekonomi Singapura sudah terlihat sejak awal karena pandemi Covid-19 mengharuskan negara tersebut melakukan lockdown. Pembatasan sosial tersebut tentu menghentikan kegiatan perekonomian terutama perdagangan internasionalnya.

"Kalau resesi yang terjadi di Singapura karena mereka negara sangat tergantung pada international trade dan dengan berbagai langkah melakukan PSBB mereka namanya sirkuit brake, maka seluruh kegiatannya menjadi terhenti ditambah lingkungan globalnya sangat melemah," tegas Sri Mulyani yang ditemui di Gedung DPR RI.

Menurutnya, perekonomian dari Singapura bergantung kepada ekonomi global karena ekspornya lebih dari 100%. Sehingga, dengan adanya lockdown tersebut perekonomiannya langsung anjlok tajam.

"Ekonomi dia kecil maka domestic demand-nya tidak bisa mensubtitusi. Oleh karena itu penurunan dari Singapura sangat besar, karena memang tidak terjadi perdagangan internasional yang selama ini menjadi engine of growth-nya," jelasnya.

Lanjutnya, resesi Singapura ini tentu menjadi satu peringatan kepada Indonesia. Dimana, pemerintah harus semakin berupaya agar perekonomian tidak jatuh terlalu dalam dan mnebuat Indonesia masuk ke jurang resesi seperti yang terjadi dengan Singapura.

"Kita tentu waspadai, karena bagaimana pun juga Indonesia engine of growth kita konsumsi, investasi, dan ekspor, hari ini pemerintah menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk mensubtitusi pelemahan di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor," tuturnya.

Sri Mulyani menambahkan, APBN tidak bisa berjalan sendiri, untuk itu pemerintah menggalakkan supaya sektor perbankan segara pulih.

"Makanya kita menggunakan penempatan dana pemerintah di perbankan dengan suku buga rendah, kita meluncurkan kredit yang diberikan jaminan sehingga antara bank dan korporasi terutama UMKM mereka segera pulih kembali, karena itu salah satu darah dari perekonomian, mesinnya supaya bisa jalan lagi," tutupnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Buka-bukaan Sri Mulyani Soal Resesi, RI Bisa Masuk Jurang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular