Harga Sepeda 'Digoreng', Produsen Kompak Tak Naikkan Harga

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 July 2020 13:42
Layanan Bike Sharing berbasis aplikasi untuk masyarakat perkotaan. CNBC Indonesia/Tri Susilo
Foto: Layanan Bike Sharing berbasis aplikasi untuk masyarakat perkotaan. CNBC Indonesia/Tri Susilo

Jakarta, CNBC Indonesia - Naiknya harga sepeda di pasar ternyata tidak membuat produsen khawatir bakal terganggunya tren atau permintaan. Produsen mengklaim mereka tak menaikkan harga, tapi pengecer atau pedagang yang melakukannya.

Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) Rudiyono menilai tren permintaan sepeda tidak akan berubah meski harganya naik.

"Saya pikir permintaan menurun bukan karena harga, menurut saya sih. (Alasannya) Karena sudah jenuh aja, atau punya alternatif lain atau prioritas, geser bukan sepeda lagi. Karena harga sepeda dibanding luar negeri murah," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/7).

Meski tidak secara rinci menyebut berapa perbedaan harganya jika dibandingkan dengan harga sepeda di dalam negeri, apalagi setelah terjadinya lonjakan harga, namun perbedaan masih cukup jauh.

"Berbanding lurus dengan income perkapita. Keamanan, kenyamanan, keselamatan, makin tinggi kualitas jadi ngikutin," papar Rudiyono.

Meski harganya dinilai cukup rendah dibandingkan sepeda dari luar negeri, namun jika kenaikan terus berlanjut, bukan tidak mungkin kemampuan masyarakat untuk membelinya bakal semakin sulit.

Rudiyono menyebut para pengusaha yang masuk ke dalam AIPI sudah sepakat untuk tidak menaikkan harga. Dengan tujuan agar kondisi pasar maupun tren tetap kondusif, tidak terganggu karena kenaikan harga. Sayangnya, itu belum cukup. "Mungkin (naik) di pengecer, hukum pasar." Sebutnya

Selain itu, bukan berarti pabrikan hanya berpangku tangan. Rudiyono mengklaim sudah meminta semua stakeholder bisa sama-sama membantu dalam menjaga kenaikan permintaan.

"Semua industri sudah minta ke network untuk tidak menaikkan (harga). Tapi itu komitmen aja. Saya dengar dari semua owner-nya. Kita pelaku usaha nggak naikkan," jelasnya.

Di pasar memang harga dan mode fungsi sepeda sangat variatif, misalnya untuk merek lokal seperti Polygon dan United, di situs resminya, dibanderol dalam rentang harga Rp 2 jutaan sampai Rp 100 jutaan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Booming Sepeda Reda, Harga Sepeda Lipat Terjun Bebas!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular