Arogansi Sampai Hantu Lapangan Bikin Investasi di RI Mangkrak

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 July 2020 12:23
Screen Capture
Foto: Screen Capture

Jakarta, CNBC Indonesia- Harapan pemerintah untuk mencapai investasi hingga Rp 886 triliun harus kandas akibat pandemi Covid-19. Apalagi berbagai belahan negara di dunia kini harus berada di ambang resesi.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan data-data terakhir menunjukan bahwa perekonomian semakin berat dari hari ke hari begitu juga dengan realisasi investasi. Bahkan dari target awal Rp 886 triliun direvisi menjadi Rp 855 triliun, dengan asumsi Mei kasus Covid-19 bisa diselesaikan.

Menurutnya penting meninjau kembali target-target yang ditetapkan setelah era covid-19 ini, pada kuartal I-2020 realisasi investasi mencapai Rp 210 triliun, dan kemungkinan tidak bisa setinggi ini di kuartal II.

"Karena ternyata Juli belum selesai, jadi targetnya Rp 817 triliun sampai akhir tahun," kata Bahlil di acara DBS Asian Insights Conference dengan Tema Navigating a Brave New World, Kamis (16/07/2020).

Selain itu, menurut Bahlil investasi mangkrak senilai Rp 708 triliun yang sebelumnya ditargetkan bisa selesai Juli 2020 pun harus tertunda akibat pandemi ini. Hingga saat ini baru 58% investasi mangkrak tersebut bisa diselesaikan, atau senilai Rp 410 triliun.

"Harus diakui masih arogansi antar Kementerian Lembaga besar, ketiga soal lahan, ada hantu-hantu di lapangan sehingga investasi-investasi tidak bisa diselesaikan. Kami sudah mampu eksekusi 58%, dan perintah presiden harusnya diselesaikan Juli ini tetapi karena Covid-19 ya susah," katanya.

Bahlil mengatakan investasi yang diprioritaskan terutama di sektor kesehatan dan alat kesehatan untuk mengurangi beban impor. Dia menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh sektor konsumsi, sehingga bergantung pada daya beli, untuk mempertahankan daya beli harus ada lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat.

Lapangan pekerjaan menurutnya juga tidak bisa sepenuhnya disediakan oleh pemerintah, sehingga dibutuhkan investasi dari pihak swasta.

"Kalau tidak dihadirkan lapangan kerja dari sektor swasta dengan baik, saya yakin kampus di Indonesia akan melahirkan pengangguran intelektual, kemudian bagaimana pendapatan masyarakat dijaga, dan bagaimana dia bisa meningkatkan modal yang masuk ke Indonesia," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Asing Tanam Duit Rp 744 T di RI Sepanjang 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular