
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Kuartal II -4,3%, Resesi?

Selain APBN, Sri Mulyani mengatakan penempatan dana di perbankan jadi engine untuk menggenjot ekonomi Indonesia.
Hal ini dilakukan agar mesin pertumbuhan bisa lebih ngebut di kuartal III.
"Jadi konsentrasi APBN jalan, penempatan dana pemerintah di perbankan plus ditambah jaminan untuk menggelindingkan sektor usaha, daerah kita dorong, semuanya kita harapkan bisa menjadi mesin pertumbuhan supaya kuartal III nanti tidak dalam situasi sangat dalam. Kuartal II kan sudah selesai, kita melihat April-Mei sangat dalam, Juni sudah mulai ada normal baru tapi itu masih sangat sedikit, jadi kita mengekspektasikan kuartal III itu kontraksinya seperti minus -3,5% sampai minus 5,1%, titik poinnya kita ada di minus 4,3%, jadi lebih dalam dari yang kita sampaikan -3,8%."
(*Sri Mulyani kepada CNBC Indonesia menyatakan yang ia maksud adalah proyeksi pada kuartal II bukan kuartal III-2020)
Rekaman Sri Mulyani :
Kepada CNBC Indonesia, Sri Mulyani menyatakan: "Yang saya bicarakan adalah kuartal II terjadi pertumbuhan negatif. Untuk kuartal III akan terus digenjot supaya tidak negatif. Kuartal III kita genjot dengan berbagai policy untuk recover. Bagaimana bisa yakin resesi kalau angka kuartal II saja belum keluar dan kuartal III belum jalan 1 bulan."
[Gambas:Video CNBC]