Pertamina Hulu Bidik Produksi Blok Rokan Tembus 200.000 BOPD

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 July 2020 15:38
blok rokan
Foto: Suasana di Blok Rokan (Dokumentasi detik.com)

Jakarta, CNBC IndonesiaPT Pertamina (Persero) buka suara soal rencana produksi Blok Rokan, Riau, saat transisi dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Agustus 2021 mendatang.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip mengatakan penurunan produksi atau decline perlu dijaga agar saat pengambilalihan produksi tidak turun tajam.

"Jadi harapan kita bisa bergerak di 170.000 ke 180.000 barel per hari saat Pertamina ambil alih WK Rokan," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu, (15/07/2020).

Lebih lanjut, Budiman mengatakan, pengeboran sumur nantinya akan ditingkatkan lagi sehingga produksi bisa meningkat menjadi 190.000 BOPD bahkan 200.000 BOPD setelah alih kelola.

"Kita harus melanjutkan pengeboran pada hari pertama. Akan kita tingkatkan pengeboran sumur sehingga kita bisa meningkatkan produksi hingga 190.000 hingga 200.000," ujarnya.

Pertamina akan menggunakan teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan chemical dan teknologi lainnya. Sehingga produksi sumur bisa ditingkatkan.

"Saat ini PHE melalui anak usaha Rokan bagaimana masa transisi ini pengambilalihan hulu Rokan ini bisa berjalan dengan baik. Transisi pengambil alihan harus berjalan lancar dan baik sehingga produksi minyak yang akan dihasilkan oleh Rokan bisa stabil dan meningkat," kata Budiman.



Menurut dia, saat ini sedang didiskusikan bersama dengan CPI. Tujuannya agar CPI melakukan beberapa usaha untuk menjaga produksi. Sehingga tidak menurun dan meningkat di akhir tahun 2020.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan saat ini sedang dilakukan audit lingkungan di Blok rokan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Setelah dilakukan audit akan ada hitung-hitungan untuk perbaikan lingkungan.

SKK Migas menargetkan Chevron bakal mengebor Blok Rokan pada Bulan November mendatang.

"Targetnya tadinya November, saat ini posisi sedang dalam audit lingkungan. Iya rencana awal November mudah-mudahan," ungkapnya selepas Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (13/07/2020).

Investasi dari pada Chevron, akan berdampak baik bagi PT Pertamina (Persero) saat proses ambil alih tahun depan.

"Nanti pada saat ambil alih bisa lebih smooth, untuk menahan produksi juga. Lalu kemudian bagi Indonesia adalah investasi paling nggak," kata Dwi.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Didukung Riau, PHR Siap Tuntaskan 113 Perizinan Blok Rokan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular