
Maaf Pak Jokowi! Pengusaha Tak Percaya Puncak Corona Agustus

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memproyeksikan puncak kasus Covid-19 di Indonesia. Menurut Jokowi puncak kasus Covid-19 ada di Agustus atau September 2020. Tentu ini seolah seperti angin segar di tengah kekhawatiran tak jelas kapan corona berakhir di Indonesia.
Namun, kalangan pelaku usaha menilai itu belum tentu terjadi alias tak percaya. Apalagi, prediksi Jokowi sebelumnya yang memperkirakan pada Juli kasus corona di Indonesia melandai, nyatanya sudah meleset jauh, bahkan sekarang terus naik.
"Menurut saya gini, nggak ada yang bisa (prediksi) walau presiden. Dia nggak akan bisa menentukan kapan berhentinya ini Covid-19. Yang bisa adalah, istilahnya Pak Jokowi hidup dengan Covid-19, berati kita harus lakukan. Lalu gimana langkah-langkah supaya kita nggak terkena Covid-19. Tapi ekonomi harus jalan," Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Perdagangan Benny Soetrisno kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/7).
Puncak kasus Covid-19 sangat erat kaitannya dengan tingkah laku warga. Jika banyak yang masih 'bandel' dengan tidak mengikuti protokol kesehatan yang ada, bukan tidak mungkin angkanya terus menaik. Ditambah kondisi kian tidak menentu karena penemuan vaksin belum juga menemukan tanda positif.
"Nggak ada, seluruh dunia nggak bisa prediksi. Kecuali setelah dapat vaksin baru. Pertanyaan kapan ditemukan dan dipakai seluruh dunia. Kalau dapat, setiap orang vaksin kaya cacar, imunitas itu bisa kita dapatkan. Maka mobilitas orang jadi lebih bebas. Kalau mobilitas bebas aktivitas untuk jalan. Kalau sekarang dibatasi," jelasnya.
Meski tak percaya soal prediksi Jokowi, Benny menilai pernyataan Jokowi yang memberi harapan kepada masyarakat. Agar ada nada optimistis masyarakat untuk bisa beraktivitas dan juga menggerakkan ekonomi.
"Harapan harus dibangun terus. Pemimpin harus beri harapan, kaya keluarga harus beri harapan ke anak-anak kan," jelasnya.
Harapan sinyal kembali hidup normal disebut Jokowi kemarin Di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan bakal ada sinyal positif.
"Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," ujar Jokowi.
Namun, menurut dia, apabila semua pihak tidak melakukan sesuatu, tentu situasi nanti akan berbeda pula.
"Oleh sebab itu saya minta pada para menteri untuk bekerja keras. Tapi kalau mintanya, dengan agak berbeda, yaitu memotivasi para menteri agar bekerja lebih keras lagi. Bukan marah, memotivasi. Agar lebih keras lagi kerjanya," kata Jokowi.
Sebelumnya Jokowi juga sempat optimistis virus Corona mulai menurun pada Juli 2020. Asalkan, kata dia, masyarakat disiplin mematuhi aturan pemerintah.
"Kalau ditanya ke saya, saya ingin optimis Juli sudah masuk pada posisi ringan sehingga puncaknya pada bulan Mei sudah betul-betul pada puncak kemudian turun, landai tetapi dengan catatan masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat, itu kuncinya di situ," imbuh Jokowi dikutip dari detikcom, pada 22 akhir April lalu.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Covid-19 Ngamuk Lagi, Kenali Gejala Varian Barunya!