Penjualan Mobil Mulai Melonjak, Tapi Masih Berat Bos!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
13 July 2020 16:13
Sales marketing menawarkan produk mobil di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6). Pandemi corona membuat angka penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Penjualan mobil bulan lalu anjlok hingga 95 persen bila periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan kelima tahun 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95 % dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit. Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Seperti diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti produksi sementara di tengah pandemi COVID-19. Wajar jika distribusinya pada Mei 2020 anjlok drastis. Adapun mengatasi penurunan banyak pabrikan otomotif  menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan. Rendi selaku supervisor di Tunas Daihatsu Tebet mengatakan
Foto: Penjualan Kendaraan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sinyal kebangkitan industri otomotif nampaknya mulai ada tanda-tanda positif. Penjualan di bulan Juni lalu sudah meningkat nyaris empat kali lipat dibanding bulan sebelumnya. Dari 3.551 unit pada Mei naik menjadi 12.623 unit. Namun, pelaku usaha otomotif kondisi saat ini masih berat karena penjualan masih jauh dari angka normal.

"Masih jauh lah. Kita kan normalnya 90-100 ribuan (unit per bulan). Ini baru 12 ribu. Ya cukup berat," kata Sekjen Gaikindo, Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia, Senin (13/7).

Gaikindo mencoba realistis kaitannya dengan kondisi pandemi Covid-19 yang dalam beberapa hari terakhir terus memecahkan rekor kasus positif. Kukuh mengakui itu menimbulkan kekhawatiran pada sejumlah pengusaha di sektor otomotif.

"Ini tergantung masyarakat disiplin apa nggak. Jangan sampai (meledak) tapi kan repot masyarakatnya. Buktinya Jatim masih tinggi, DKI Jakarta juga masih tinggi," sebutnya.

Jika angka kasus positif Covid-19 kian melonjak, bukan tidak mungkin pemerintah bakal mengambil langkah ekstrem, yakni memberhentikan kembali kegiatan ekonomi seperti penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak April hingga Juni. Jika demikian, mobilitas masyarakat kembali tersendat yang mengakibatkan permintaan terhadap mobil kembali ambrol.

"Masih terlalu dini (prediksi ke depan). Kita tetap mudah-mudahan kalau segera membaik, masih di angka 600 ribu di tahun ini. Mudah-mudahan bisa lebih baik dari itu," sebutnya.

Total wholesale mobil di bulan Juni yakni 12.623 unit, naik dari bulan sebelumnya di angka 3.551 unit. Sedangkan angka retail bulan Juni naik menjadi 29.862 unit, dari sebelumnya di Mei yakni 17.083 unit.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Parah! Penjualan Mobil Februari Jeblok Gegara Pajak 0%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular