Breaking News

Komisi XI DPR Pilih Doni Joewono Jadi Deputi Gubernur BI

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
13 July 2020 14:51
Fit and proper test, Doni Primanto Joewono  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Fit and proper test, Doni Primanto Joewono (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) memutuskan Doni Joewono sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Erwin Rijanto. Doni dipilih untuk mengisi jabatan Deputi Gubernur BI periode 2020-2025.

Dengan keputusan ini, artinya Doni menang setelah bersaing dengan dua calon lainnya yakni Juda Agung dan Aida S Budiman.

"Doni P Joewono. Dipilih secara aklamasi, musyawarah mufakat," ujar anggota Komisi XI Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno, Senin (13/7/2020).

Doni dipilih menggantikan jabatan Erwin yang akan berakhir pada tanggal 17 Juni 2020. Erwin Rijanto diangkat menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden Nomor 39/P Tahun 2015 untuk masa jabatan hingga tahun 2020.

Fit and proper test, Doni Primanto Joewono  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Foto: Fit and proper test, Doni Primanto Joewono (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Fit and proper test, Doni Primanto Joewono (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)



Adapun dalam fit and proper tes (uji kepatutan dan kelayakan) pekan lalu, Doni menekankan akan fokus mendorong ekonomi digital. Fokus pada pemulihan ekonomi melalui digitalisasi dengan tema Penguatan Peran BI Menuju Indonesia Maju dan Berdaya Tahan.

Doni menjelaskan, ia ingin membuat perekonomian Indonesia yang bisa tumbuh tinggi dan tetap berdaya tahan serta inklusif. Ini akan diwujudkan melalui penetapan dan pengimplementasian kebijakan yang efektif dan sinergis.

"Mengoptimalkan kebijakan sistem pembayaran Indonesia, dengan membentuk ekosistem digital yang sehat, percepatan pertumbuhan ekonomi dan menjamin pelaksanaan tugas dan kewenangan BI," ujarnya di Ruang Rapat Komisi XI, Rabu (8/7/2020).

Salah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ini adalah dengan fokus memanfaatkan digitalisasi yang saat ini sudah dilakukan. Misalnya melalui elektronifikasi bantuan sosial yang dilakukan pemerintah, transaksi yang dilakukan di pemerintah daerah dan juga di sektor transportasi.

"Digitalisasi mendorong elektronifikasi bansos ini sangat efektif, apalagi dalam kondisi Covid-19 ini adalah untuk mendorong ekonomi, mendorong supaya bansos betul-betul diterima dan menggerakkan ekonomi," kata dia.

Ia menekankan, jika terpilih nanti menjadi Deputi Gubernur BI, ia akan lebih mengoptimalkan digitalisasi ini serta juga tak lupa memitigasi risikonya. Adapun risiko yang dimaksud adalah penyalahgunaan data konsumen, impor barang tidak sehat, hingga risiko cyber.

Oleh karenanya, ia menekankan tantangan kebijakan di era digital ini harus bisa mencari titik keseimbangan antara upaya mengoptimalkan peluang yang diusung oleh inovasi digital dengan upaya memitigasi risiko.

"Digitalisasi ekonomi dan keuangan juga membawa impikasi risiko yang harus kita mitigasi semaksimal mungkin," jelasnya.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Juda Agung Dukung Penuh Revisi UU BI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular