
Semprot Anak Buah, Mentan: Jangan Cari Muka di Depan Saya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberi peringatan keras kepada para jajaran pejabat di bawahnya. Ia memang tidak menyebutkan secara rinci nama pejabat yang dapat peringatan.
Ia memerintahkan sejumlah pejabat eselon I dan ke bawah Kementerian Pertanian (Kementan) untuk lebih sigap dalam menyiapkan kesediaan pangan, utamanya di bawah tekanan masa pandemi Covid-19.
"Kalau ada pejabat yang tidak bisa wujudkan apa yang menjadi harapan, evaluasi pasti ada, segera, nggak ada alasan. Kau menjadi seperti yang kau pikirkan. Kalau nggak bisa ya nggak bisa lah. Saya mau jajaran saya, kau yang merencanakan, kau yang tanggung jawab. Nggak usah cari muka di depan saya," tegas SYL, sapaan akbrabnya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 2020, Senin (13/7/2020).
SYL sampaikan saat akan menutup sambutan, dan menegaskan bahwa ketersediaan pangan adalah tujuan utama agar masyarakat tetap bisa aman untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Ia meminta seluruh jajarannya dan termasuk kepala daerah, baik tingkat provinsi maupun kota dan kabupaten untuk sama-sama bergerak, terutama stakeholder terkait seperti Dinas Pertanian di tiap daerah.
"Visi dari semua pejabat pertanian adalah percaya diri bahwa kalian ada di tempat ini untuk persiapkan makanan rakyat. Kalau nggak ada yang percaya, saya minta maaf saya kira nggak tepat pada posisi (pejabat). Kalau ada yang ragu maka sebenarnya dia mundur sebelum bertanding. Orang-orang ini tidak tepat dipakai dalam suasana seperti ini, Pak Sekjen. Apalagi berolok-berolok dengan jabatan yang dia miliki. Berolok-berolok dengan dirinya sendiri," katanya.
Kekecewaan itu bisa jadi terkait dengan ungkapan Presiden Jokowi yang sempat menyebut stok pangan defisit puluhan provinsi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Pastikan distribusinya baik, sehingga daerah yang mengalami defisit kebutuhan pokoknya dapat di-supply dari daerah yang surplus," kata Jokowi.
Jokowi lantas menekankan bahwa transportasi antar provinsi, antar pulau, maupun antar wilayah agar tidak terganggu kendati ada sejumlah daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saya cek terus, karena dengan penerapan PSBB dari beberapa provinsi dan beberapa kabupaten kota memang ada satu dua yang terganggu terutama transportasi pesawat," jelasnnya.
"Ini tolong betul-betul kita exercise agar jangan distribusi bahan pokok, bahan yang penting tidak terganggu karena sekali lagi kita negara kepulauan," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Komoditas Pangan Ini Sempat Bermasalah Pasokannya, Aman?