Pengusaha RI Masih 'Tiarap' Gegara Pandemi Corona

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 July 2020 13:08
Warga melintas kawasan Stasiun MRT BNI City, Jakarta, Selasa (26/5). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Warga melintas kawasan Stasiun MRT BNI City, Jakarta, Selasa (26/5). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kendati mengalami kontraksi yang tajam pada kuartal kedua, optimisme para pelaku usaha yang disurvei oleh BI membaik di kuartal ketiga. Hal ini tercermin dari prakiraan peningkatan SBT kegiatan dunia usaha yang sudah di zona positif, kontraksi penggunaan tenaga kerja yang berkurang hingga perbaikan dari sisi investasi di kuartal tiga.

Optimisme memang harus dijaga. Namun ada yang perlu diwaspadai. Pandemi Covid-19 belum benar-benar usai di Tanah Air. Setiap harinya gugus tugas penanganan Covid-19 masih terus mengumumkan terjadinya lonjakan kasus. 

Hingga 10 Juli lalu, rata-data pertambahan jumlah kasus baru per harinya mencapai 1.665 kasus dalam sepekan terakhir. Bahkan jumlah kasus sempat melonjak ke angka lebih dari 2.657 pada 9 Juli lalu. 

Klaster-klaster baru penyebaran Covid-19 justru terbentuk. Sebut saja klaster Secapa TNI AD, Bandung, klaster perusahaan di Kota Semarang, klaster tambang Kolaka Utara, Sultra, hingga klaster Pasar Youtefa Jayapura. 

Jumlah kasus aktif di Tanah Air juga 100 kali lipat dari China. Indonesia punya kasus aktif sebanyak 35.349 pada 10 Juli 2020. Sementara itu di waktu yang sama, China hanya memiliki 342 kasus aktif. 

Kasus yang terus bertambah membuat kurva epidemiologi RI belum melengkukng ke bawah. Kurva bergerak fluktuatif cenderung menanjak. Semakin banyaknya jumlah spesimen yang diuji serta berangsur membaiknya mobilitas masyarakat menjadi pemicu utama kenaikan kasus infeksi Covid-19 di dalam negeri.

Memasuki PSBB masa transisi terutam di DKI Jakarta, kasus bukannya melandai justru meningkat. Jika kenaikan kasus terus terjadi dan makin tak terkendali, Gubernur Anies Baswedan bisa-bisa mengambil langkah darurat dengan menetapkan kebijakan rem darurat. 

Saat PSBB juga mulai digalakkan kembali di berbagai wilayah, maka disrupsi rantai pasok dan pelemahan permintaan masih akan terjadi. Hal ini menjadi ancaman besar bagi dunia usaha tentunya. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular