
Kasus Corona RI Terus Meningkat, IDI: Tunda Pembukaan Bioskop

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana dibukanya bioskop pada 29 Juli mendatang mendapat tentangan dari Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Erlina Burhan.
Ia menilai keputusan itu belum tepat mengingat Indonesia baru mendapati rekor kasus baru terbanyak selama dua hari berturut-turut yakni kemarin sebanyak 1.853 kasus dan hari ini sebanyak 2.657 kasus baru.
"Kalau melihat kasus selalu bertambah dan kemungkinan transmisi terus terjadi akibat protokol kesehatan ngga dijalankan sepenuhnya. Barangkali ada sebagian masyarakat yang abai dengan protokol. Ini menurut saya, sebaiknya ditunda dulu. Kita kan tau bioskop ruangannya tertutup, walau akan dijaga jarak, saya khawatir ini akan terjadi kerumunan baru bertambah," kata Erlina kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/7).
Keputusan dibukanya kembali bioskop merupakan rangkaian dilonggarkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi PSBB transisi. Pemprov DKI Jakarta sempat memberi sinyal jika perubahan kebijakan itu justru memperparah angka kasus positif Covid-19, maka akan menyetop kebijakan pelonggaran yang sudah dibuat.
"Ini PSBB lentur, kadang dilonggarkan. Kalau naik terus, saya harap lenturnya ke arah pengetatan," sebut Erlina.
Permintaan itu tidak lepas dari belum adanya sinyal penurunan kasus secara signifikan. Ia menilai sejumlah daerah yang dinilai rawan harus mendapat prioritas untuk lebih diperhatikan.
"Harus dilihat juga naik sedemikian ini naik di mana. Kita ngga bisa pukul rata, bisa jadi ini kenaikan yang signifikan di suatu lokasi kemudian harus diteliti kenapa naik apa abai atau lain-lain. Intervensi harus berdasar fakta atau data di lapangan," paparnya.
Keputusan yang dibuat berdasar fakta sangat diperlukan. Apalagi hari ini ada penambahan 2.657 kasus baru sehingga total positif Covid-19 mencapai 70.736 orang.
Tingginya pertambahan kasus itu tidak lepas dari munculnya klaster baru. Yakni Institusi pendidikan kenegaraan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung. Klaster ini menyumbang Ada 1.262 kasus.
"Seluruh komplek ini kita lakukan isolasi dan karantina dan kita larang pergerakan orang masuk dan keluar komplek, pengawasan ini dilakukan secara ketat oleh Kodam III Siliwangi," tutur Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto pada Kamis (9/7/2020).
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pro Kontra Bioskop Dibuka