
Pasca WHO, Indonesia Akui Virus Corona Bisa Melayang di Udara

Jakarta, CNBC Indonesia- Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa virus corona (Covid-19) bisa melayang-layang di udara dalam waktu yang cukup lama.
Dia menjelaskan bahwa penularan Covid-19 terjadi melalui droplet (percikan liur) dari orang yang sakit. Droplet tersebut ada yang berukuran sangat kecil alias mikro.
"Penularan penyakit ini dari droplet orang sakit dan ada yg ukurannya kecil mikro droplet dan cukup lama hilang dari lingkungan tempat udara tertutup. Sehingga mikro droplet ini melayang-layang dalam waktu cukup lama," ujar Yurianto saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta seperti disiarkan secara langsung, Kamis (9/7/2020).
Untuk itu, tuturnya, pastikan tetap memakasi masker ketika di dalam ruangan. Selain itu, dia meminta agar tetap menjaga jarak dan cuci tangan pakai sabun secara rutin. "Pastikan sirkulasi udara, setiap hari terganti udaranya. Sebisa mungkin akses udara segar dari luar bisa dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengakui ada bukti dari sejumlah peneliti bahwa corona (Covid-19) bisa menyebar melalui udara. Hal ini diakui setelah 239 peneliti dari 32 negara mengeluarkan surat terbuka ke lembaga kesehatan PBB itu untuk memperbaruhi informasi tentang Covid-19.
"Kami telah berbicara tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai salah satu mode transmisi Covid-19," ujar Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, dalam konferensi pers Selasa (7/7/2020), dikutip dari Reuters, Rabu (8/7/2020).
Hal senada juga diutarakan Pimpinan Teknis WHO untuk Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Benedetta Allegranzi. Ia menyebut ada bukti yang muncul, tapi masih belum pasti.
"Kemungkinan penularan melalui udara ... terutama dalam kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup, berventilasi buruk ... tidak dapat dikesampingkan," katanya.
"Namun, bukti (masih) perlu dikumpulkan dan ditafsirkan, dan kami terus mendukung ini."
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baca Gaes! WHO Bawa Kabar Lagi, Corona Masih Jauh dari Endemi