Hore! Digitalisasi 5.518 SPBU Bakal Serentak di Agustus 2020

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
08 July 2020 17:42
Konferensi pers BPH Migas terkait pelaksanaan program digitalisasi SPBU oleh PT Pertamina di Kantor BPH Migas. (CNBC Indonesia/ Yuni Astutik)
Foto: Konferensi pers BPH Migas terkait pelaksanaan program digitalisasi SPBU oleh PT Pertamina di Kantor BPH Migas. (CNBC Indonesia/ Yuni Astutik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan bahwa digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan serentak terintegrasi pada Agustus 2020.

"Saya ingin ini komitmen, bukan angin sorga, Agustus 2020 mulai dari Automatic Tank Gauge (ATG) dan EDC sudah terpasang semua, berarti kita sudah memasuki wilayah kemerdekaan," ujar Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa saat konferensi pers di Gedung BPH MIgas, Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Digitalisasi nozzle pada SPBU ini sesuai dengan surat Menteri ESDM kepada Menteri BUMN tertanggal 22 Maret 2018, dalam rangka peningkatan akuntabilitas data penyaluran jenis BBM tertentu yang merupakan komoditas subsidi. Adapun sistem penyalurannya perlu menggunakan sistem pencatatan elektronik yang dapat mengidentifikasikan penggunaan dan volume penyalurannya.

"Tujuan IT nozzle pada SPBU, bukan sistem efisiensi. Tapi bagaimana IT nozzle menjadi alat pengendali subsidi BBM agar BBM tepat sasaran," tegasnya.

Sementara itu, dalam konferensi pers dihadiri pula oleh SVP Business Operations Pertamina, Yanuar Budi Hartanto, Executive Vice President Enterprise PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Judi Achmadi, serta Komite BPH MIgas Ahmad Rizal dan Labo Balia serta elemen lain yang terkait.

SVP Business Operations Pertamina, Yanuar Budi Hartanto memastikan target yang dicanangkan pada Agustus mendatang adalah target terintegrasi keseluruhan, bukan hanya pemasangan. Menurutnya, target ini sempat meleset dari rencana awal, lantaran pandemi Covid-19 yang melanda, sehingga menghambat pekerjaan.

"Memang target kita di Juni 2020. Tapi seperti kita tahu, sejak Maret kita terkendala pandemi di mana untuk melakukan penginstalan atau integrasi harus kunjungan secara fisik ke lokasi SPBU. Tapi selama 3 bulan ya.. kita merasakan ada kesulitan. Salah satu yang mengakibatkan target belum tercapai," ujarnya.

Dia mencatat, Pertamina memiliki 5.518 SPBU yang akan dilakukan digitalisasi SPBU. Sebanyak 99% dari PSBU tersebut sudah dilakukan untuk survei ATG, di mana instalasinya saat ini mencapai 88%.

"Kita berupaya akan mengejar Agustus 2020," pungkasnya.

Informasi saja, program digitalisasi SPBU ini diharapkan bisa mewujudkan integrasi data transaksi secara lengkap di SPBU dengan pusat data. Sehingga data transaksi yang diperoleh dari SPBU dapat ditampilkan melalui dashboard digitalisasi SPBU yang dapat diakses secara online oleh Pemerintah, yaitu Kementerian ESDM dan BPH Migas.

Digitalisasi SPBU ini penting, karena setiap transaksi akan dicatat bersamaan dengan kendaraan dan nomor polisinya secara otomatis. Sehingga hal ini mampu meningkatkan pengawasan dan pengendalian serta meminimalisir penyalahgunaan jenis BBM tertentu yang terjadi di SPBU.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tingkatkan Mutu, BPH Migas Beri Pelatihan Operator SPBU

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular