KAI Pastikan Tak Ada PHK, Cuma Bonus Karyawan Dihapus!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
08 July 2020 15:03
Virus corona telah menjadi pusat perhatian dunua karena menyebar dan menelan banyak korban jiwa. Bahkan setelah dipastikan terdapat WNI yang terinfeksi mematikan ini, tindakan antisipasi penyebaran dilakukan secara masif diberbagai begara termasuk indonesia. PtKereta Api Indonesia (Persero) pun tidak mengabaikan fenomena ini, bahkan semakin gencar melakukan kegiatan sosialisasi mengenai penyebaran coronavirus dan upaya pencegahan penularan. Dengan menggunakan Kerta Inspeksi (KAIS) Generasi 3 PT Daop 1 melakukan silosialisasi di Stasiun Senen, pada senin(9/3/2020). 
Sebelumnya kegiatan serupa juga dilaksanakan di stasiun aDepok pada jumat(6/3/2020) menggunakan kereta kesehatan atau Rail Clinic. Tidak hanya itu ,PT KAI Daop 1 jakarta juga telah memasang spanduk atau benner dan menyebarkan brosur/pamflet yang berisi informasi mengenai virus corona dan langkah langkah antisipasi penularannya kepada pengguna kereta api. 
 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Antisipasi Penyebaran Virus Corona di Stasiun Senen, Jakarta, Senin (9/3/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT KAI melakukan sejumlah efisiensi demi mempertahankan kinerjanya operasional di masa pandemi Covid-19. Salah satu efisiensi ini berdampak pada pemangkasan bahkan meniadakan bonus pegawai.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa selama ini beban operasional terbesar berasal dari beban biaya pegawai. Dalam paparannya, pada komposisi beban Januari-Mei 2020, biaya pegawai mencapai Rp 2,8 triliun atau 38% dari total biaya operasi sebanyak Rp 7,4 triliun. Dia menyebut, secara keseluruhan KAI memiliki total 46.456 pekerja.

"KAI beserta grup itu memiliki pegawai 46 ribu, induk 30 ribu, anak perusahaan ada 6 perusahaan 16 ribu," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (8/7/20).

Dia lantas mengakui bahwa perlu adanya efisiensi. Dikatakan, biaya pegawai disesuaikan dengan tidak melakukan rekrutmen pada tahun 2020. Selain itu, pihaknya juga memberlakukan penurunan premi awak KA karena pembatasan operasional KA.

Selanjutnya, KAI juga tak lagi mengalokasikan Imbalan Kerja Keberhasilan Kinerja (IKKK). Total efisiensi dari biaya pegawai ini mencapai Rp 1,84 triliun selama periode tahun 2020.

Kendati demikian, dia menegaskan tidak mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK). Pun demikian dengan gaji pokok, seluruhnya tetap dibayar utuh.

"Dalam masa krisis yang pertama saya protect people dulu. Bagaimana 46 ribu ini kami tetap jaga kesehatan dan kesejahteraannya. Biaya tenaga kerja kami sebulan Rp 260 miliar. Tapi kami tidak lakukan PHK, saya tidak potong gajinya mereka. Saya lengkapi alat kesehatan karena ini adalah aset utama," tegasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Panjang, Jadwal Kereta Ditambah Nih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular