
Caplok Rabobank Rp 500 M, BCA Minta Restu RUPSLB 30 Juli

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan meminta persetujuan atas rancangan akuisisi saham PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) dari Grup Rabobank oleh perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada Kamis 30 Juli 2020.
Dalam pengumumannya di media massa, bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menyatakan RUPSLB tersebut akan dilaksanakan di Menara BCA, Grand Indonesia, Jakarta, pukul 10.00 WIB sampai selesai.
Agenda pertama yakni persetujuan atas rancangan akuisisi Rabobank oleh BCA. "Dalam rapat akan diusulkan untuk menyetujui hal-hal yakni rencana akuisisi saham Rabobank Indonesia, rancangan akuisisi, dan konsep akta akuisisi dalam rangka akuisisi tersebut," tulis manajemen BCA, dikutip Rabu (8/7/2020).
Data perdagangan mencatat, saham BBCA hari ini naik 2,67% di level Rp 30.075/saham, dalam sepekan naik 6,03% dengan kapitalisasi pasar Rp 758,14 triliun.
BCA telah mengakuisisi saham Rabobank Indonesia dari Grup Rabobank melalui perjanjian bersyarat pada 11 Desember 2019. Perseroan menyiapkan dana Rp 500 miliar untuk mengakuisisi penuh saham Rabobank.
Melalui prospektus yang disampaikan perusahaan mengenai rencana akuisisi saham, BCA selaku entitas induk akan menggenggam kepemilikan 99,99% setara 3.719.069 saham. Sedangkan sisanya akan dimiliki PT BCA Finance, anak usaha perseroan di bidang jasa pembiayaan mobil (multifinance).
Rencananya, BCA akan mengakuisisi Rabobank menggunakan dana yang bersumber dari laba ditahan perseroan. Sepanjang 2019, BCA mencatat perolehan laba bersih Rp 28,6 triliun tumbuh 10,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn mengatakan, nilai akuisisi final akan berdasarkan laporan keuangan aktual pada saat tanggal penyelesaian transaksi.
Nilai akuisisi final akan mengacu kepada nilai ekuitas Rabobank yang telah disesuaikan (adjusted equity) lalu ditambah premium yang bersifat tetap sebesar US$ 20,5 juta (setara Rp 285 miliar, asumsi kurs Rp 13.900/US$).
"Sehingga saat ini, estimasi total nilai akuisisi adalah Rp 500 miliar. Nilai Rp 500 miliar ini adalah nilai keseluruhan, sudah termasuk premium US$ 20,5 juta," kata Hera, dalam keterangannya, Selasa (9/6/2020).
Dia mengatakan, pertimbangan BCA untuk mencaplok Rabobank ialah karena bagi BCA langkah akuisisi ini untuk mendukung arsitektur perbankan Indonesia dan memberikan kontribusi bagi tercapainya konsolidasi perbankan nasional.
"Setelah penyelesaian rencana akuisisi, Rabobank akan memberi nilai tambah kepada BCA dan entitas anak, antara lain melalui rencana penggabungan dengan salah satu entitas anak BCA," tulis manajemen BCA.
Sebagai informasi, dalam pengumuman resminya Desember lalu, BCA menyatakan nilai akuisisi Rabobank senilai Rp 397 miliar.
Sebelumnya Presiden Direktur BBCA Jahja Setiaatmadja mengatakan akan menggabungkan usaha (merger) Bank Rabobank International Indonesia dengan salah satu anak usaha. Namun Jahja belum menyampaikan secara dengan anak usaha yang mana Rabobank Indonesia akan digabungkan.
"Kita mau merger [Rabobank] ke salah satu anak perusahaan kita. Kalau sudah dimerger maka akan ngikutin bisnis anak usaha. Bukan lagi di Rabobank. Kan bank digital kita udah ada itu Bank Royal [PT Bank Royal Indonesia]," kata Jahja, di Jakarta, Jumat (13/12/2019.
"Belum bisa bilang, tapi ya akan ke salah satu entitas. Kita sebagai public company kita harus lapor ke regulator dulu. Kalo sudah dapat blessing [restu] regulator, baru. Kalau regulator bilang ga bisa ya maka kita ga bisa begitu. Kita jadi Salah," tambahnya.
(tas/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis: Pasar Respon Negatif Kabar BCA Akuisisi Rabobank
