Proyek Lumbung Pangan Ada Prabowo Cs, Ke Mana Mentan SYL?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 July 2020 19:30
Menteri Basuki Tinjau Rehabilitasi Jaringan Irigasi Lahan Potensial Lumbung Pangan Baru di Kalimantan Tengah. (Dokumentasi PUPR)
Foto: Menteri Basuki Tinjau Rehabilitasi Jaringan Irigasi Lahan Potensial Lumbung Pangan Baru di Kalimantan Tengah. (Dokumentasi PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan sejumlah kementerian untuk menggarap food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng). Proyek tersebut melibatkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Selain Prabowo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga keroyokan garap proyek ini.

Kenapa Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tak dilibatkan?

SYL pun buka suara mengenai proyek ini. Dia bilang, ada lahan seluas 700 ribu hektare di Kalteng yang berpotensi dikembangkan. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

"Menteri PUPR memberi penjelasan kenapa di 700 ribu hektare lahan rawa gambut, Mentan tidak disebut, beliau menjelaskan," ujarnya di sela rapat bersama komisi IV DPR RI, Selasa (7/7/20).

"Jadi sebenarnya dalam momen itu, bahwa kehadiran Menteri PUPR, kehadiran Menhan, kehadiran Menteri BUMN dalam proses 700 ribu hektare di situ, Mentan memang tidak langsung masuk, tetapi leading sector-nya tetap Menteri Pertanian," lanjutnya.

Ia pun mengaku mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi dalam proyek food estate. Menurutnya, Jokowi ingin Kementan fokus pada lahan-lahan yang sudah bisa digarap dalam waktu dekat.

"Saya oleh presiden ditunjuk khusus untuk berkonsentrasi pada 165 ribu hektare, 84 ribu hektare lahan eksisting di Kalimantan Tengah untuk food estate, 79 ribu hektare adalah lahan ekstensifikasi," beber SYL.

Adapun untuk lahan yang seluas 700 ribu hektare, memang SYL belum perlu terlibat. Pasalnya, di lahan tersebut belum ada pengairan primer, sekunder maupun tersiernya.

"Harus dikerjakan dulu. Oleh karena itu saya punya konsentrasi adalah pada 165 dan khusus untuk 2020 alokasi program kita di sana pada lahan eksisting, jadi bukan lagi rawa, tapi aluvial. Lahan aluvial itu adalah 30 ribu hektare dan itu bentuknya Food Estate," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, memberikan penjelasan terkait program Food Estate yang belakangan digalakkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Hari ini Kemenhan (kementerian pertahanan) diberikan tanggung jawab oleh presiden sebagai leading sector untuk memperkuat food estate. Insya Allah hari Kamis Pak Menhan dan Pak Presiden akan meninjau lokasi di Kalimantan Tengah terkait rencana dengan food estate. Food estate ini akan menjadi logistik cadangan strategis bagi Indonesia yang nanti ditangani oleh prajurit TNI," ujar Dahnil Selasa (7/7).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lumbung Pangan Digarap Prabowo, Mentan: Saya yang di Lapangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular