
Rudal Nuklir Mau Meluncur? Rusia Ungsikan Warga

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengumumkan kepada penduduknya di wilayah Nenoksa (Nyonoksa) di pantai Laut Putih, Far North, untuk mengungsi. Warga nenoksa difasilitasi 5 bus untuk meninggalkan wilayah itu.
Pengumuman itu dikeluarkan menjelang dilakukannya pekerjaan khusus di situs rudal militer yang ada di dekat desa pada Selasa (7/7/2020). Pejabat juga mengeluarkan peringatan untuk kapal yang berlayar di Laut Putih.
"Dari jam 6 pagi pada 7 Juli hingga 6 sore pada tanggal 8 Juli, Nenoksa akan jadi "zona bahaya" karena pusat ilmiah pertama unit militer 09703 akan melakukan pekerjaan yang tidak dapat dipastikan"," tulis pemerintah setempat di situs webnya, dikutip dari The Moscow Times.
Namun sayangnya tidak disebutkan apa jenis pekerjaan yang bakal dilakukan. Namun media itu merelasikanya dengan uji coba rudal Rusia.
Pasalnya di Juni 2020, pihak berwenang di Norwegia, Swedia dan Finlandia mengatakan mereka telah mendeteksi adanya peningkatan kecil dalam tingkat radioaktivitas. Sebuah pusat penelitian Belanda mengatakan bahwa sumbernya mungkin adalah Rusia barat.
Belanda juga menyebut mungkin ada "kerusakan pada elemen bahan bakar di pembangkit listrik tenaga nuklir". Lokasi pembangunan rudal militer yang dimaksudkan sebelumnya pernah menjadi lokasi kecelakaan nuklir mematikan pada Agustus tahun lalu.
Pada saat itu, sebuah ledakan di dekat lokasi pengujian Nyonoksa selama uji mesin roket menewaskan lima pekerja nuklir Rusia dan menyebabkan lonjakan radiasi. The Moscow Times melaporkan bahwa para dokter yang merawat para korban ledakan roket nuklir juga menjadi korban, di mana salah satu dari mereka terkontaminasi radioaktif cesium-137.
Kerahasiaan seputar kecelakaan itu telah menyebabkan pengamat luar berspekulasi. Bahwa ledakan itu melibatkan rudal jelajah antarbenua bertenaga nuklir Burevestnik, yang dijuluki SSC-X-9 Skyfall oleh NATO.
(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Tembak Rudal di Tajikistan, Ada Apa?
