
Corona Belum Usai, Konsumen RI Masih Ragu Arungi Ekonomi

Kenaikan keyakinan konsumen di bulan Juni lebih diakibatkan oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) bulan Juni yang meningkat menjadi 121,8 dari sebelumnya 104,9.
Semua pos pembentuk sub-indeks ini mengalami kenaikan mulai dari ekspektasi pendapatan, ketersediaan lapangan kerja hingga sektor dunia usaha.
Membaiknya optimisme konsumen terutama disebabkan oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang, seiring dengan prakiraan meredanya pandemi COVID-19 di Indonesia.
Penguatan di sisi ekspektasi terutama ditopang oleh prakiraan ekspansi kegiatan usaha yang meningkat pada 6 bulan mendatang.
Relaksasi pajak, restrukturisasi kredit, penurunan suku bunga acuan hingga injeksi likuiditas perbankan melalui skema penurunan GWM hingga penempatan dana oleh pemerintah diharapkan mampu mendorong ekspansi dunia usaha.
Ketika dunia usaha berekspansi, maka kebutuhan akan tenaga kerja bisa membaik. Namun juga harus melihat sektor dan dampak pandemi Covid-19 yang cenderung membawa disrupsi dan dorongan untuk melakukan transformasi digital.
Sehingga jika kapabilitas tenaga kerja tidak sesuai dengan permintaan pasar pasca pandemi Covid-19, maka serapan tenaga kerja bisa kurang optimal. Hal ini perlu diwaspadai betul mengingat komposisi tenaga kerja RI didominasi oleh pekerja di sektor non-formal.
Permasalahan struktural ini menjadi tantangan bagi pemerintah. Menggerakkan sektor yang labour intensive diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mendongkrak daya beli masyarakat serta optimisme konsumen.
Namun di sisi lain, meski daya beli masyarakat sudah terdongkrak ada beberapa sektor yang sepertinya akan pulih lebih lama dari sektor lain. Masih mengacu pada survei McKinsey & Company, mayoritas responden mengatakan akan mengurangi kegiatan seperti pergi ke tempat hiburan hingga traveling ke luar negeri.
Tantangan lain yang juga dihadapi oleh Negara Indonesia adalah periode pandemi yang tak berkesudahan. Sampai saat ini kurva epidemiologi Indonesia masih belum menunjukkan adanya tanda puncak wabah yang terlihat.
Kurva belum melengkung ke bawah. Puncak masih tak terlihat. Kasus cenderung berfluktuasi meningkat. Jika tak segera membaik dan roda ekonomi masih melaju dengan lambat, optimisme konsumen belum bisa terdongkrak tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
