
Adu Kekuatan ke AS, China Latihan Militer di 3 Laut Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - China melakukan latihan militer di tiga laut Asia pada pekan lalu, di tengah meningkatnya ketegangan antara negara tersebut dengan Amerika Serikat (AS) di kawasan. Ketiga laut yang menjadi tempat latihan militer China adalah Laut China Selatan, Laut China Timur dan Laut Kuning.
Menurut media lokal, latihan yang dilakukan militer China itu merupakan latihan simultan yang tidak biasa di tempat yang dijuluki "tiga zona pertempuran utama". Banyak pihak yang berspekulasi bahwa latihan yang dilakukan China bukan hanya upaya untuk mengirim pesan soal kekuatannya ke dunia luar, tapi juga untuk mengalihkan perhatian dari berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.
"Sebuah kapal perusak yang diperlengkapi rudal dan dua helikopter berlatih menangkap kapal-kapal yang tidak dikenal di Laut China Timur," lapor stasiun televisi China Central Television, sebagaimana dilaporkan ulang oleh Nikkei Asian Review, Senin (6/7/2020).
Latihan tersebut diperkirakan telah disesuaikan untuk perairan di dekat Taiwan dan Kepulauan Senkaku yang dikelola Jepang. Lokasi itu merupakan tempat yang juga diklaim China dan dijulukinya sebagai Diaoyu.
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) juga melakukan latihan tembakan langsung di Laut Kuning dan Laut China Selatan. Sebelum itu, China telah mengumumkan larangan berlayar dari Rabu hingga Minggu bagi kapal sipil di dekat Kepulauan Paracel di perairan itu.
Di saat China sedang gencar melakukan latihannya, kapal Angkatan Laut AS juga sedang melakukan latihan skala besar di Laut China Selatan. Latihan itu melibatkan dua kelompok kapal penyerang yaitu kapal induk USS Nimitz dan USS Ronald Reagan. Sebuah pesawat pembom jenis B-52 juga dikirim dari daratan Amerika untuk ikut serta dalam latihan tersebut.
Kejadian di mana AS-China melakukan latihan militer di daerah yang sama adalah hal yang jarang terjadi. Hal itu pun semakin memperkeruh keadaan, mengingat kedua negara sudah lama terlibat ketegangan di kawasan itu.
Selain itu, China-AS juga telah terlibat banyak perselisihan lainnya dalam berbagai bidang, mulai dari perdagangan, soal dugaan penganiayaan Muslim Uighur oleh China, hingga soal Hong Kong.
"Ada kekhawatiran yang tumbuh di China atas ketegangan yang meningkat dengan negara-negara seperti AS dan India," kata sumber militer China.
Selain masalah-masalah tersebut, kedua ekonomi terbesar di dunia itu juga telah terlibat cekcok parah akibat mewabahnya virus corona (COVID-19).
Namun demikian, China diketahui telah mengintensifkan kegiatan maritim sejak Maret atau ketika wabah COVID-19 mulai melampaui puncak penyebaran terparahnya di dalam negeri tempat awal virus pertama kali ditemukan itu.
Selain di perairan yang disengketakan banyak negara tersebut, kapal China juga disebut telah berlayar di sekitar perairan teritori Jepang di Senkakus. Dua kapal Penjaga Pantai China berlayar selama sekitar 37 jam di perairan itu, kata Penjaga Pantai Jepang.
Namun demikian, seorang sumber diplomatik di Beijing mengatakan bahwa apa yang dilakukan China di berbagai perairan adalah upaya untuk mempertahankan wilayah negara itu saja.
"Ini adalah siklus negatif di mana langkah-langkah China memicu tekanan balik dari negara-negara lain, yang pada gilirannya mendorong China untuk melipatgandakan [latihan militer]," kata sumber diplomatik itu.
(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang! China Ngamuk, Kapal AS Masuk Laut China Selatan